MEGAPOLITIK.COM - Sistem politik Lebanon menjadi salah satu contoh paling unik dan kompleks di dunia.
Negara di Timur Tengah ini menerapkan sistem demokrasi konfensional, yakni pembagian kekuasaan politik berdasarkan agama.
Skema ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga telah diatur melalui kesepakatan politik historis dan menjadi praktik kenegaraan resmi yang berlaku hingga saat ini.
Sistem tersebut didesain untuk menjaga keseimbangan kekuasaan antar kelompok agama utama di Lebanon, seperti Kristen Maronit, Muslim Sunni, dan Muslim Syiah.
Namun, pembagian kekuasaan semacam ini juga menciptakan tantangan tersendiri, mulai dari krisis pemerintahan hingga kebuntuan politik yang berulang.
Pembagian Jabatan Berdasarkan Agama
Secara konstitusional dan berdasarkan kesepakatan politik, jabatan-jabatan utama pemerintahan di Lebanon dibagi sebagai berikut:
- Presiden harus berasal dari komunitas Kristen Maronit
- Perdana Menteri dipegang oleh Muslim Sunni
- Ketua Parlemen berasal dari Muslim Syiah
Selain itu, kursi di parlemen Lebanon yang berjumlah 128 dibagi rata antara kelompok Kristen dan Muslim (64:64), mencerminkan upaya menjaga keseimbangan politik sektarian.
Bahkan dalam pemilihan umum, sistem distrik pemilu diatur sedemikian rupa agar para pemilih hanya memilih calon dari sekta mereka sendiri.