Narasi kerajaan dan kesultanan lokal tidak jelas posisinya dalam buku yang akan diluncurkan pada 17 Agustus mendatang.
“Kaltim, khususnya Kutai Kartanegara, harus mengambil inisiatif sendiri. Forum literasi publik adalah ruang untuk menghidupkan kembali ingatan kolektif sejarah ini,” tegas Sarip.
Forum Publik Mengangkat Kembali Sejarah Kutai
Merespons pengabaian ini, komunitas literasi Sumbu Tengah bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman dan Lasaloka-KSB menggelar diskusi publik di Universitas Mulawarman pada 8 Agustus 2025.
Acara bertema Peringatan 200 Tahun Perjanjian Kutai–Belanda 1825: Refleksi Historis dan Dampak Multidimensi bagi Kutai–Kaltim ini menghadirkan anggota DPD RI Dapil Kaltim Aji Mirni Mawarni sebagai keynote speaker, serta narasumber Aji Muhammad Mirza Wardana, Muhammad Azmi, dan Muhammad Sarip.