Kereta ini menghubungkan kota-kota utama seperti Seoul dan Busan, dengan kecepatan operasional hingga 305 km/jam, memungkinkan perjalanan antar kota besar tersebut hanya dalam waktu kurang dari 3 jam.
Pada 2024, KTX-Cheongryong diluncurkan sebagai model terbaru dengan kecepatan hingga 320 km/jam, menjadikannya kereta tercepat di Korea Selatan hingga saat ini.
7. Arab Saudi – Haramain High-Speed Railway
Arab Saudi memiliki Haramain High-Speed Railway, yang menghubungkan kota-kota suci Makkah dan Madinah dengan kecepatan hingga 300 km/jam.
HHR tidak hanya mempercepat perjalanan antara kota-kota besar, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas jutaan jamaah Haji dan Umrah setiap tahun.
8. Maroko – Al Boraq
Al Boraq adalah kereta cepat pertama di Afrika yang menghubungkan Tangier dan Casablanca melalui Rabat dan Kenitra.
waktu tempuh antara Tangier dan Casablanca dari 4 jam 45 menit menjadi hanya 2 jam 10 menit, dengan kecepatan operasional hingga 320 km/jam.
Kesimpulan
Whoosh menandai pencapaian besar Indonesia dengan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara, memangkas waktu perjalanan Jakarta–Bandung secara signifikan, dan meningkatkan konektivitas serta mobilitas.
Keberadaan kereta cepat ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara yang telah lebih dulu mengoperasikan sistem kereta cepat seperti Jepang, Tiongkok, Prancis, dan Eropa lainnya.
Selain manfaat transportasi, proyek ini juga mendorong potensi ekonomi lokal dan modernisasi infrastruktur.
Namun, tantangan utama tetap ada, terutama terkait beban utang proyek Whoosh yang besar yang harus dikelola secara hati-hati. (daf)