MEGAPOLITIK.COM - Menteri Pariwisata Republik Indonesia Periode 2024-2029 di Kabinet Merah Putih, Widiyanti Putri Wardhana, kembali jadi buah bibir publik.
Namun kali ini bukan soal program pariwisata atau kebijakan strategis dari Widiyanti Putri Wardhana, melainkan rumor nyeleneh yang bikin heboh jagat maya.
Widiyanti Putri Wardhana merupakan istri dari Wishnu Wardhana, yang pada Pilpres 2024 dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
Isu Mandi Pakai Air Galon
Widiyanti Putri Wardhana disebut-sebut meminta air galon khusus untuk mandi ketika melakukan kunjungan ke daerah pelosok.
Kabar ini pertama kali mencuat dari unggahan akun @makassar.info, bahkan diperkuat klaim seseorang yang mengaku sebagai pegawai Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Tak butuh waktu lama, isu itu langsung memicu banjir kritik.
Banyak yang menyoroti gaya hidup sang menteri yang selama ini memang dikenal super kaya.
Laporan warganet juga menyebut Widiyanti Putri Wardhana kerap mengajukan permintaan yang dianggap merepotkan selama dinas ke daerah.
Salah satunya ketika berkunjung ke Labuan Bajo, di mana air galon yang biasanya untuk konsumsi justru diminta khusus untuk mandi.
Netizen pun ramai melontarkan sindiran, bahkan membandingkan Widiyanti Putri Wardhana dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang terkenal sederhana namun berwibawa di panggung internasional.
Sampai sekarang, Kementerian Pariwisata belum memberi tanggapan resmi terkait isu tersebut.
Sempat Belepotan Ngomong Bahasa Inggris
Ini juga bukan kali pertama Widiyanti Putri Wardhana terseret kontroversi.
Sebelumnya, Widiyanti Putri Wardhana sempat jadi sasaran kritik karena dinilai kurang fasih berbahasa Inggris saat menyampaikan pidato di forum internasional The Economic Insights 2025.
Saat tengah menyampaikan pendapatnya, ucapan Widiyanti Putri Wardhana cukup terbata-bata sambil menunjukkan gestur seolah sedang gugup.
Hal ini pun menjadi sorotan lantaran publik dibuat heran, seorang Menteri tidak fasih berbahasa inggris.