Kariernya di dunia profesional dimulai dari posisi staf pemasaran merek di PT Unilever Indonesia pada awal 1990-an.
Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di dunia akademik sebagai dosen di Universitas Katolik Atma Jaya dan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), yang kini dikenal sebagai Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie. Selain aktif mengajar, Darmadi juga pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) di dua perusahaan konsultan ternama di Jakarta—IBII Consulting dan Vadriv Consulting—serta menjadi Komisaris di PT Raja Wali Emas Internasional.
Di dunia politik, Darmadi bukanlah sosok baru. Sejak awal 2000-an, ia sudah aktif dalam berbagai posisi strategis di PDI Perjuangan.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Hubungan Internasional (2004–2009), Dewan Pakar Mega Center (2003–2008), hingga Wakil Ketua Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan DPP PDI Perjuangan (2009–2014). Ia juga tercatat sebagai Bendahara Megawati Institute (2015–2020) dan masih aktif sebagai Bendahara Koperasi MSP hingga saat ini.
Darmadi juga terlibat aktif dalam sejumlah panitia kerja (panja) dan panitia khusus (pansus) di DPR RI, termasuk Panja Perubahan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Pansus Pelindo II, Panja Gula, hingga Panja Perubahan UU BUMN.
Dengan latar belakang yang kuat di bidang pendidikan, pengalaman profesional yang luas, dan keterlibatan aktif dalam struktur partai serta parlemen, Prof. Dr. Darmadi Durianto terus menjadi salah satu tokoh penting dalam perumusan kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat dan ekonomi kerakyatan. (tam