MEGAPOLITIK.COM - Media ternama asal Inggris, The Guardian, menyoroti kondisi terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam laporannya berjudul “Indonesia’s new capital, Nusantara, in danger of becoming a ‘ghost city’”, jurnalis Michael Nielson menggambarkan proyek ambisius tersebut kini terancam menjadi “kota hantu” akibat penurunan pendanaan dan lemahnya minat untuk pindah dari Jakarta.
Tiga tahun setelah pertama kali diluncurkan oleh mantan presiden Joko Widodo, IKN kini menghadapi tantangan besar di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
The Guardian mencatat, alokasi dana negara untuk pembangunan ibu kota baru ini merosot lebih dari setengahnya—dari £2 miliar (sekitar Rp40 triliun) pada 2024 menjadi hanya £700 juta (sekitar Rp14 triliun) di 2025.
Tahun depan, dana yang disiapkan bahkan turun lagi menjadi £300 juta (sekitar Rp6 triliun), hanya sepertiga dari total kebutuhan.
Tak hanya itu, investasi swasta juga disebut gagal memenuhi target, dengan kekurangan lebih dari £1 miliar dari proyeksi awal pemerintah.
Kota Masih Sepi, Pegawai Negeri Enggan Pindah
Dalam laporannya, Nielson menggambarkan suasana Nusantara yang sepi, dengan hanya beberapa tukang kebun dan wisatawan yang terlihat di antara bangunan futuristik. “Nusantara’s boulevards are largely empty,” tulisnya.
Hingga akhir 2025, baru sekitar 2.000 pegawai negeri dan 8.000 pekerja konstruksi yang tinggal di wilayah ibu kota baru, jauh dari target 1,2 juta penduduk pada tahun 2030.
Sejumlah fasilitas penting seperti apartemen, gedung kementerian, dan rumah sakit memang telah dibangun, namun sebagian besar kawasan masih dalam tahap konstruksi.
Prabowo, yang disebut belum pernah mengunjungi Nusantara sebagai presiden, juga dilaporkan menurunkan status kota tersebut menjadi “ibu kota politik” sejak Mei 2025.
Keputusan ini baru diumumkan ke publik pada September.
Herdiansyah Hamzah, akademisi hukum tata negara dari Universitas Mulawarman, mengatakan kepada The Guardian bahwa proyek IKN “sudah seperti kota hantu” sejak awal.
“Secara politik, Nusantara ini tidak mau mati, tapi juga tidak mau hidup,” ujarnya dalam pemberitaan tersebut.
Ekonomi Warga Sekitar Turun, Dampak Lingkungan Mengkhawatirkan
Selain persoalan dana dan status, laporan The Guardian juga menyoroti dampak ekonomi dan lingkungan dari proyek IKN.




