Sebanyak 84% responden merasa pajak dan pungutan pemerintah saat ini terlalu berat, hanya 12% yang menilai tidak memberatkan, dan 4% menyatakan tidak tahu.
Temuan ini menggambarkan keresahan publik terhadap meningkatnya tekanan fiskal di tengah belum membaiknya daya beli masyarakat.
Kinerja Menteri Bidang Ekonomi Masih Rendah
Di sisi lain, survei expert judgment CELIOS yang melibatkan 30 responden dari kalangan ahli menilai kinerja beberapa menteri dan kepala badan di sektor ekonomi masih jauh dari harapan.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tercatat sebagai pejabat dengan kinerja terburuk, memperoleh skor -67.
Program unggulannya, Makan Bergizi Gratis (MBG), dinilai bermasalah dalam aspek tata kelola, transparansi vendor, serta efektivitas anggaran. Kasus keracunan massal pada penerima manfaat juga memperburuk citra lembaga yang ia pimpin.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menempati posisi kedua terburuk dengan skor -22.
Ia dinilai gagal menunjukkan kepemimpinan yang responsif terhadap isu strategis dan lamban dalam mengembangkan destinasi prioritas nasional.
Citra kemewahan kementeriannya dianggap tidak sejalan dengan kinerja lapangan.
Sementara itu, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko menempati posisi ketiga dengan skor -17 karena dinilai minim inovasi dan belum memiliki peta jalan jelas dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, laporan CELIOS menegaskan bahwa dalam tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran, sektor ekonomi belum menunjukkan perbaikan berarti.
Publik masih menunggu kebijakan yang lebih terarah, transparan, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. (daf)