Rabu, 22 Oktober 2025
Dugaan Perundungan

Bentrok! Ayah Timothy Bantah Isu Gangguan Mental, Pernyataan Pihak Kampus Dipertanyakan

Ayah korban telah resmi laporkan kasus ke pihak kepolisian

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:37

KASUS - Timothy Anugerah Saputra pernah buat rencana perkuliahan dari semester 1 hingga 8 (Foto: Instagram @8_11_timothyanugerah)

MEGAPOLITIK.COM - Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang ditemukan tewas usai diduga jatuh dari lantai 4 kampusnya, kembali ramai diperbincangkan di media sosial.

Insiden tragis yang terjadi pada Rabu (15/10/2025) itu masih menyisakan tanda tanya besar.

Bahkan, belum diketahui pasti Timothy Anugerah Saputra jatuh dari lantai 2 atau lantai 4 kampusnya.

Polisi hingga kini masih mendalami apakah Timothy Anugerah Saputra benar melompat dengan sengaja ataukah mengalami kecelakaan.

Dugaan perundungan pun mencuat setelah beredar tangkapan layar percakapan teman-teman korban yang berisi kata-kata bernada ejekan.

Pihak Kampus Sebut Korban Idap Gangguan Mental

Baru-baru ini, polemik lain mencuat setelah muncul perbedaan keterangan antara pihak kampus dan keluarga korban mengenai kondisi mental Timothy Anugerah Saputra sebelum meninggal dunia.

Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unud, Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, dalam sebuah wawancara menegaskan bahwa kematian Timothy Anugerah Saputra bukan akibat perundungan (bullying), melainkan disebabkan oleh gangguan kesehatan mental yang dialami mahasiswa tersebut.

Namun, pernyataan itu justru berbanding terbalik dengan klarifikasi yang disampaikan oleh ayah Timothy Anugerah Saputra, Lukas Triana Putra, yang membantah tudingan tersebut secara tegas.

Ayah Korban Beberkan Kondisi Mental Sang Anak

Lukas menuturkan, sejak meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, berbagai spekulasi bermunculan mengenai kondisi mental anak semata wayangnya itu.

Beberapa pihak bahkan menuding bahwa Timothy Anugerah Saputra memiliki gangguan mental.

Namun, isu ini langsung dibantah keras oleh sang ayah.

Timothy Sempat Alami Speech Delay Saat Kecil

Ayah Timothy mengakui sang anak sempat mengidap speech delay ketika masih anak-anak, namun sejak SMP sudah dinyatakan sembuh.

“Sejak kecil Timothy memang sempat mengalami speech delay dan kesulitan bersosialisasi, tapi kami selalu mendampinginya dengan bantuan psikolog anak. Saat masuk SMP, psikolog menyatakan Timothy sudah bisa bersosialisasi dengan baik tanpa pendampingan lagi,” ungkap Lukas.

Saat berusia sekitar tiga tahun, Timothy Anugerah Saputra sempat mengalami gangguan pendengaran yang membuatnya kesulitan berbicara.

Setelah dibawa ke dokter spesialis THT anak, diketahui ada sumbatan di telinganya yang menghambat pendengaran.

Kondisi itu perlahan membaik setelah penanganan medis dilakukan.

Speech Delay Lantaran Sering Bicara Bahasa Inggris

Sejak masa playgroup, Lukas menyekolahkan Timothy Anugerah Saputra di sekolah internasional agar mendapatkan pendidikan terbaik.

Namun, karena sehari-hari menggunakan Bahasa Inggris, Timothy Anugerah Saputra sempat mengalami speech delay sehingga kesulitan berbahasa Indonesia dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

Situasi itu membuat Lukas membawanya ke psikolog anak.

Berkat pendampingan profesional, Timothy Anugerah Saputra akhirnya mampu bersosialisasi dengan baik saat memasuki jenjang SMP dan sudah tak didampingi psikolog sejak saat itu.

Ia menegaskan bahwa ketika berkuliah di Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra sudah tidak memiliki gangguan psikologis apa pun.

Bahkan, menurut Lukas, putranya dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas, sopan, dan sehat secara fisik maupun mental.

Ayah Korban Resmi Laporkan Kasus ke Polisi

Lukas mengaku kecewa dengan pihak kampus yang dinilai tidak memberikan penjelasan jelas soal kematian anaknya.

Ia juga menyesalkan maraknya pemberitaan tidak akurat di media sosial yang mencoreng nama baik putranya.

Demi mendapatkan keadilan dan kejelasan, Lukas telah resmi melaporkan kasus dugaan bunuh diri anaknya ke kepolisian, berharap penyebab di balik kematian Timothy Anugerah Saputra segera terungkap sepenuhnya.

Reaksi Warganet

Keterangan sang ayah ini sontak menarik perhatian publik karena bertolak belakang dengan pernyataan resmi universitas.

Akibatnya, muncul gelombang kritik dari warganet yang menilai pihak kampus terlalu cepat menyimpulkan kondisi mental korban tanpa dasar yang jelas.

Sebagian pengguna media sosial bahkan menduga kampus berusaha menutupi dugaan kasus perundungan yang mungkin menjadi pemicu tragedi tersebut.

Jika dugaan itu benar, citra Universitas Udayana bisa tercoreng karena dianggap melindungi pelaku dan mengabaikan korban.

Hingga kini, pihak Unud belum memberikan tanggapan resmi terkait bantahan dari ayah Timothy Anugerah Saputra.

Sementara itu, publik masih menanti kejelasan dan transparansi dari kedua belah pihak agar kasus tragis ini bisa diselesaikan secara jujur dan adil.

(apr)

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id