Sejak meniti jalan di ranah legislatif, Eko Patrio telah menorehkan jejak yang luar biasa dalam karier politiknya.
Ia pertama kali menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada periode 2009–2014 dan terus dipercaya kembali hingga periode 2024–2029, yang menandai periode keempatnya.
Sebelumnya dikenal sebagai komedian dalam grup lawak “Patrio”, ia kemudian beralih ke dunia politik melalui Partai Amanat Nasional (PAN) dan berhasil mendapatkan kursi legislatif dari dapil Jawa Timur VIII dan kemudian DKI Jakarta I.
Eko Patrio memulai kiprah legislatifnya dengan terpilih pada pemilu tahun 2009, kemudian kembali pada 2014–2019, 2019–2024, dan 2024–2029.
Namun, pada 1 September 2025, Eko Patrio dinonaktifkan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR RI.
Penonaktifan ini dilakukan menyusul video aksi joget dan unggahan publik lainnya yang dianggap kontroversial.
Meski demikian, statusnya sebagai anggota DPR tetap sah karena keputusan ini hanya berlaku di internal fraksi.
Kesimpulan
Keberlanjutan karier politik Rieke Diah Pitaloka, Desy Ratnasari, Rachel Maryam, dan Eko Patrio membuktikan bahwa kemampuan dan komitmen dapat melampaui batas popularitas semata.
Keempatnya menunjukkan bahwa pengalaman di dunia hiburan sebagai artis Indonesia dapat menjadi landasan kuat untuk memahami masyarakat dan memperjuangkan aspirasi publik secara konsisten di parlemen.
Tidak adanya batasan masa jabatan bagi anggota DPR RI, sehingga selama mendapat kepercayaan pemilih dan dukungan partai, mereka dapat terus mencalonkan diri. (daf)
- Dari PNI hingga PSII, Jejak Lima Partai yang Menguasai Politik Awal Kemerdekaan Indonesia
- Dari Megawati hingga Surya Paloh, Lima Ketua Umum Partai Politik dengan Masa Jabatan Terpanjang di Indonesia
- Deretan Perempuan yang Pernah dan Masih Jadi Ketua Partai Politik, Ada Megawati Soekarnoputri di Indonesia




