Dalam kesempatan yang sama, Prabowo Subianto juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas siapa pun yang dianggap tidak patuh terhadap visi pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
"100 hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih siapa yang tidak patuh saya akan tindak," tegas Prabowo Subianto yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Selain menyoroti disiplin dalam kabinet, Prabowo Subianto juga memberikan peringatan keras kepada seluruh aparat pemerintahan untuk membersihkan diri sebelum ditindak.
"Kalau kau tidak setia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," lanjutnya.
Meskipun tidak secara langsung menyebutkan kata "reshuffle" dalam peringatannya, pernyataan Prabowo Subianto semakin memperjelas kemungkinan adanya evaluasi besar-besaran terhadap kinerja para menteri dalam waktu dekat.
Langkah ini dianggap sebagai upaya serius untuk memastikan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tetap sejalan dengan tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang bersih dan efektif. (tam)