MEGAPOLITIK.COM - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan 55 proyek energi terbarukan secara serentak di 15 provinsi, Kamis, 26 Juni 2025.
Proyek energi terbarukan tersebut meliputi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas mencapai 379,7 megawatt (MW) dan nilai investasi sebesar Rp25 triliun.
Di antaranya, terdapat tiga PLTP yang sudah beroperasi yakni Ijen, Salak Binary, dan Sorik Marapi, serta lima proyek PLTP lainnya yang masih tahap groundbreaking.
Selain itu, juga diresmikan 47 unit PLTS di 11 provinsi, termasuk PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MW dan 13 PLTS kecil di Papua Selatan, NTT, Sulawesi Utara, dan Jatim.
Peresmian ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mempercepat transisi energi bersih dan mencapai target Net Zero Emissions pada 2060.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut proyek ini juga akan membuka akses listrik dan ekonomi ke wilayah terpencil.
Rincian Proyek Energi Terbarukan
8 Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Terdiri dari 3 PLTP yang sudah beroperasi (COD) dan 5 proyek pembangungan (groundbreaking):
- PLTP Sorik Marapi Unit 5 – kapasitas 41,25 MW
- PLTP Salak Binary – kapasitas 16,15 MW
- PLTP Ijen Unit 1 – kapasitas 34,5 MW
- PLTP Muara Laboh Unit 2 – kapasitas 80 MW (groundbreaking)
- PLTP Ulubelu Extension Gunung Tiga – kapasitas 55 MW (groundbreaking)
- PLTP Wayang Windu Unit 3 – kapasitas 30 MW (groundbreaking)
- PLTP Salak Unit 7 – kapasitas 40 MW (groundbreaking)
- PLTP Patuha Unit 2 – kapasitas 55 MW (groundbreaking)
7 Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terdiri dari:
- 1 PLTS skala besar di Bali Timur – kapasitas 25 MW
- 46 PLTS skala kecil (masing-masing PLTS 2,8 MW) tersebar di 11 provinsi: Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Jawa Timur, dan lainnya
- Total kapasitas PLTS skala kecil: ~127,5 MW, total keseluruhan PLTS: 152,5 MW
Produksi Minyak di Blok Cepu Naik 30.000 Barel per Hari
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga meresmikan tambahan produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari dari Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited.
Penambahan ini berasal dari proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC), yang mendorong total produksi Blok Cepu menjadi sekitar 180.000 barel per hari—hampir sepertiga dari total lifting nasional.
Kementerian ESDM menyatakan, peningkatan ini akan sangat membantu pencapaian target lifting minyak nasional yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 605.000 barel per hari.
Hingga Mei 2025, realisasi lifting masih berada di angka 568.000 barel per hari.
Pemerintah Dorong Kemandirian Energi Nasional
Melalui dua program besar ini, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ketahanan energi nasional, baik dari sisi energi terbarukan maupun optimalisasi sumber daya minyak dan gas.
Ia menegaskan bahwa pemerataan akses energi harus terus didorong agar manfaat ekonomi bisa dirasakan merata oleh seluruh rakyat Indonesia.
Langkah strategis dengan peresmian 55 proyek energi terbarukan ini juga dipandang sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah siap menghadapi tantangan perubahan iklim sekaligus menjaga stabilitas pasokan energi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. (tam)