MEGAPOLITIK.COM - Taufik Hidayat, mantan atlet bulu tangkis nasional, kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. 

Ia dilantik pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto, mendampingi Menteri Dito Ariotedjo dalam memimpin kementerian yang membidangi kepemudaan dan keolahragaan.

Selain itu, Taufik Hidayat juga ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), subholding energi primer milik PLN. 

Penunjukan tersebut diresmikan melalui mandat dalam akhir Juni 2025 dan diumumkan secara publik pada Juli 2025. 

Dengan kedua posisi tersebut, Taufik Hidayat kini secara resmi memegang jabatan strategis di ranah pemerintahan maupun BUMN.

Lantas, berapa besar gaji yang diperoleh Taufik Hidayat dari jabatannya sebagai Wamenpora dan Komisaris PLN EPI? Berikut rinciannya.

Gaji Taufik Hidayat sebagai Wamenpora

Sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat memperoleh hak keuangan sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176/PMK.02/2015 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Wakil Menteri. 

Meskipun tidak memiliki gaji pokok seperti pejabat struktural, Taufik Hidayat berhak menerima tunjangan jabatan sekitar Rp11.566.800 per bulan dan tunjangan kinerja sekitar Rp7.425.000 per bulan, sehingga total hak keuangan bulanan mencapai ±Rp18.991.800. 

Selain itu, Taufik Hidayat juga mendapatkan fasilitas tambahan, seperti kendaraan dinas sesuai standar, rumah jabatan golongan I, dan jaminan kesehatan.

Jika rumah jabatan belum tersedia, Taufik Hidayat berhak menerima kompensasi sebesar Rp35.000.000 per bulan. 

Dengan hak keuangan dan fasilitas tersebut, Taufik Hidayat dapat menjalankan tugasnya sebagai Wamenpora secara maksimal.

Gaji Taufik Hidayat sebagai Komisaris PLN EPI

Selain sebagai Wamenpora, Taufik Hidayat, Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Taufik Hidayat diperkirakan menerima honorarium sekitar Rp190 juta per bulan. 

Perhitungan ini didasarkan pada struktur honor di lingkungan BUMN, di mana Komisaris Utama menerima sekitar 45% dari gaji Direktur Utama yang mencapai Rp469 juta per bulan.

Dengan demikian, honorarium Komisaris Utama sekitar Rp211 juta per bulan, dan Komisaris biasa seperti yang dijabat Taufik Hidayat menerima sekitar 90% dari honorarium Komisaris Utama, yaitu sekitar Rp190 juta per bulan. 

Selain honorarium, komisaris juga berhak menerima tunjangan rapat, fasilitas kesehatan, serta insentif lain yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Total Penghasilan

Jika dijumlahkan, Taufik Hidayat berpotensi mengantongi penghasilan bulanan lebih dari Rp214 juta dari dua posisinya. 

Jumlah ini mencakup gaji pokok sebagai Wamenpora sebesar Rp5.000.000, tunjangan jabatan Rp11.566.800, tunjangan kinerja Rp7.425.000, serta honorarium sebagai Komisaris PLN EPI sekitar Rp190.000.000. 

Total gaji tersebut mencapai ±Rp213.991.800 per bulan, belum termasuk berbagai fasilitas dan tunjangan lain yang melekat pada masing-masing posisi Taufik Hidayat, seperti kendaraan dinas, rumah jabatan, tunjangan perumahan, dan asuransi kesehatan. (daf)