"Gak ada orang yang maki-maki Listyo Sigit. Jadi kalau seandainya tujuannya ke sana, gagal," katanya.
Lanjut, Refly Harun kemudian masuk pada teori ketiganya.
"Teori pengalihan isu. Kalau teori pengalihan isu ini kita bisa melihatnya secara post factum. Setelah kejadian itu bagaimana, apa isu-isu yang berkembang atau berita-berita yang berkembang," kata Refly Harun.
Dia sampaikan kemudian bahwa sebelum kejadian pembubaran diskusi di Kemang ini, hal yang paling mencolok muncul di publik adalah kritik terhadap pemerintahan era Joko Widodo, termasuk pada Gibran Rakabuming Raka.
"Kritik terhadap Gibran, fufufafa terutama, itu sampai pada sebuah kesimpulan agar dia (Gibran) tak dilantik. Banyak sekali tokoh-tokoh yang menyuarakan itu," katanya.
Inilah yang dia duga, bisa saja menjadi semacam pengalihan isu akan kritik publik kepada pemerintahan Jokowi termasuk pula isu soal Gibran dengan akun fufufafa-nya.
"Bisa jadi ini mengalihkan isu karena sekarang ada crucial time antara tanggal 1 Oktober sampai ke tanggal 20 Oktober. Kalau seandainya ada eskalasi yang menginginkan Gibran Rakabuminhg Raka tidak dilantik karena sudah melakukan perbuatan tercela, sangat mungkin," jelas Refly Harun.
"Setelah kejadian itu (pembubaran diskusi di Kemang), itu agak surut pemberitaan tentang fufufafa. Termasuk juga dari para YouTuber-Youtuber yang agak ganas membuat konten tentang fufufafa. Karena mereka terkonsentrasi menggali keributan di Kemang tersebut," katanya. (tam)