Minggu, 24 Agustus 2025

Refly Harun Bunyikan Teori Pembubaran Diskusi di Kemang, Bisa Jadi Pengalihan Isu Fufufafa

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:19

Refly Harun saat hadir dalam program ILC TV One/ Foto: YT @Refly Harun

MEGAPOLITIK.COM - Refly Harun, dosen dan pakar hukum tata negara beberkan beberapa teori soal aksi pembubaran diskusi di Kemang yang terjadi beberapa waktu lalu.

Refly Harun diketahui hadir dalam agenda diskusi itu, sebelum akhirnya dibubarkan paksa oleh beberapa orang tak dikenal.

Polisi saat ini sudah menetapkan tersangka atas aksi pembubaran diskusi di Kemang tersebut.

Lalu, apa saja yang dikomentari Refly Harun soal pembubaran diskusi di Kemang itu?

Itu dia sampaikan saat hadir dalam acara Diskusi Indonesian Lawyers Club (ILC) TVOne yang juga dipublish di YouTube miliknya @Refly Harun.

Hal pertama yang disampaikan adalah soal opininya yang sepertinya ada kesengajaan oknum-oknum yang melakukan pembubaran diskusi di Kemang itu, untuk tak dicegah melakukan perusakan.

"Sepertinya memang sengaja. Dipersilahkan masuk untuk merusak . Jadi kalau misalnya dunia film itu ada harus ada happening art-nya, harus ada kejadian yang diliput, akan pecah. Tujuannya apa?," kata Refly Harun.

Berlanjut, dia pun memberikan analisanya.

"Teori pertama, teori balas dendam. Pertanyaan saya, siapa yang mau membalas kepada siapa? Forum itu dihadiri tokoh-tokoh yang memang selama ini vokal terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Tetapi kalau cuma vokal saja, ini ILC setiap saat mengkritik pemerintahan Jokowi, enggak ada orang yang mau membubarkan, kan gitu," ucap Refly Harun.

"Jadi, menurut saya, teori dendam rasanya enggak tepat," lanjutnya lagi.

Kemudian, dia menjelaskan lagi soal teori kedua, yakni berkaitan dengan pergantian kepemimpinan yang juga diikuti dengan pergantian susunan kabinet serta menteri-menteri pembantu presiden nantinya.

"Ini ada pergantian kepemimpinan yang akan disertai dengan penunjukkan kabinet dan pembantu setingkat menteri. Kalau kita bicara mengenai yang berkepentingan siapa, yang kemudian mau dibidik siapa, maka pertama pastikan dulu bahwa kejadian itu harus bisa terekspose dengan baik, dan itu menjadi hal sangat penting, sehingga yang dibidik itu akan dianggap kecolongan, tidak berhasil dan lain sebagainya," katanya.

Lalu, Refly Harun kemudian memberikan pengandaiannya.

"Let say kalau kita mau mengatakan Kapolri. Ini mohon maaf Pak Susno ya. Kapolri ini kan masih lama masa jabatannya. Kelahiran tahun 69, usianya baru 55 tahun. Pensiun 3 tahun lagi, lama sekali. Mau diapakan masa pemerintahan Prabowo ini? Tetap mau dijadikan Kapolri atau mau dijadikan menteri yang lain atau mau jadi duta besar?," katanya.

"Ini juga membawa spekulasi. Apakah kemudian ada internal konflik di antara kepolisian, agar ada orang yang kemudian dideskreditkan sebagai orang yang tidak mampu menjamin keamanan," lanjut Refly Harun.

Namun, soal teori kedua ini, disebutnya juga sama seperti teori pertama tadi, dimana dirasa tak berhasil. Ini dikarenakan hingga usai terjadinya pembubaran diskusi di Kemang itu, tak ada menjurus mempermasalahkan kinerja Kapolri Listyo Sigit.

"Gak ada orang yang maki-maki Listyo Sigit. Jadi kalau seandainya tujuannya ke sana, gagal," katanya.

Lanjut, Refly Harun kemudian masuk pada teori ketiganya.

"Teori pengalihan isu. Kalau teori pengalihan isu ini kita bisa melihatnya secara post factum. Setelah kejadian itu bagaimana, apa isu-isu yang berkembang atau berita-berita yang berkembang," kata Refly Harun.

Dia sampaikan kemudian bahwa sebelum kejadian pembubaran diskusi di Kemang ini, hal yang paling mencolok muncul di publik adalah kritik terhadap pemerintahan era Joko Widodo, termasuk pada Gibran Rakabuming Raka.

"Kritik terhadap Gibran, fufufafa terutama, itu sampai pada sebuah kesimpulan agar dia (Gibran) tak dilantik. Banyak sekali tokoh-tokoh yang menyuarakan itu," katanya.

Inilah yang dia duga, bisa saja menjadi semacam pengalihan isu akan kritik publik kepada pemerintahan Jokowi termasuk pula isu soal Gibran dengan akun fufufafa-nya.

"Bisa jadi ini mengalihkan isu karena sekarang ada crucial time antara tanggal 1 Oktober sampai ke tanggal 20 Oktober. Kalau seandainya ada eskalasi yang menginginkan Gibran Rakabuminhg Raka tidak dilantik karena sudah melakukan perbuatan tercela, sangat mungkin," jelas Refly Harun.

"Setelah kejadian itu (pembubaran diskusi di Kemang), itu agak surut pemberitaan tentang fufufafa. Termasuk juga dari para YouTuber-Youtuber yang agak ganas membuat konten tentang fufufafa. Karena mereka terkonsentrasi menggali keributan di Kemang tersebut," katanya. (tam)

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id