Konsumsi dagingnya bisa menyebabkan keracunan merkuri dengan gejala gangguan saraf, pencernaan, hingga ginjal.
Urea dan Amonia
Tubuh hiu menyimpan urea dalam jumlah besar.
Jika tidak diproses dengan benar, urea bisa terurai menjadi amonia yang memicu mual, muntah, dan diare.
Senyawa TMAO → TMA
Daging hiu kaya senyawa TMAO yang bisa berubah menjadi TMA (trimetilamina) bila penyimpanan kurang higienis.
Senyawa ini memengaruhi rasa dan bisa mengganggu sistem pencernaan.
Risiko Histamin (Scombroid Poisoning)
Daging hiu yang tidak segar dapat menghasilkan histamin tinggi, menimbulkan gejala mirip alergi seperti kemerahan, gatal, hingga sesak.
Baca juga: