Pada Kamis (19/6), kedua negara kembali terlibat saling serang. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan belum akan segera memutuskan apakah negaranya akan ikut dalam konflik tersebut.
Trump Masih Menunggu, Masih Ada Peluang Negosiasi
Presiden Trump menyebut bahwa peluang untuk menggelar negosiasi dengan Iran masih terbuka, sehingga ia akan menunda keputusan untuk mendukung serangan militer Israel setidaknya dua minggu ke depan.
“Karena masih ada kemungkinan pembicaraan dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan mempertimbangkan keputusan untuk ikut serta atau tidak dalam dua minggu ke depan,” ujar Trump dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, Iran dan para diplomat Eropa dijadwalkan bertemu di Jenewa pada Jumat dalam pembicaraan nuklir.
Pertemuan ini akan dihadiri oleh perwakilan dari Inggris, Prancis, Jerman, Uni Eropa, dan pejabat tinggi Iran, Abbas Araghchi.
Laporan dari The Wall Street Journal menyebut bahwa Trump telah menyetujui rencana serangan terhadap Iran, namun masih menunggu respons dari Teheran soal program nuklir mereka.
Moskow, sekutu utama Iran, memperingatkan bahwa intervensi militer AS akan menjadi tindakan yang sangat berisiko.
Di Irak, kelompok pro-Iran juga mengancam akan melakukan serangan balasan jika AS ikut campur.
Rumah Sakit Israel Jadi Korban Serangan
Serangan rudal Iran menghantam sebuah rumah sakit di Beersheba, wilayah selatan Israel, pada Kamis.
Akibatnya, Rumah Sakit Soroka dilaporkan mengalami kebakaran hebat dan sedikitnya 40 orang terluka, menurut keterangan direktur rumah sakit, Shlomi Codish.
Iran mengklaim bahwa target utama serangan rudal mereka adalah pangkalan militer dan intelijen di sekitar lokasi, bukan rumah sakit.