Menurut Rakhmad, kebutuhan food tray untuk MBG memang mendesak sehingga impor dibuka untuk menutupi kekurangan pasokan.
Namun, jika terbukti ada pelanggaran kehalalan, impor harus dihentikan.
“Pengusaha lokal seharusnya diberi ruang lebih besar untuk menyediakan baki makanan yang halal, thayyib, dan sesuai standar,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris RMI-NU DKI Jakarta, Wafa Riansah, menegaskan pihaknya mendukung penuh program MBG Presiden Prabowo Subianto, tetapi menolak keras penggunaan food tray impor yang menggunakan pelumas berbahan babi.
“Hasil uji laboratorium di China menunjukkan ada kandungan lemak babi pada proses produksinya. Karena itu, kami mendesak Kemendag untuk menghentikan impor tersebut,” tegas Wafa.