Rabu, 29 Oktober 2025

Restrukturisasi Utang Whoosh: Tenor Diperpanjang Jadi 60 Tahun untuk Keberlanjutan Proyek

Skema Restrukturisasi

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:17

KERETA - Restrukturisasi utang Whoosh, tenor diperpanjang 60 tahun untuk stabilitas proyek/ Foto: IST

MEGAPOLITIK.COM - Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB), yang dikenal dengan nama Whoosh, kini memasuki babak baru dalam upaya menjaga keberlanjutannya.

Pemerintah Indonesia bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan mitra Tiongkok telah mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi utang proyek ini dengan memperpanjang tenor menjadi 60 tahun

Langkah ini diambil untuk memastikan kelangsungan operasional Whoosh dan mengurangi beban keuangan jangka pendek.

Skema Restrukturisasi Utang

Dalam skema baru ini, utang proyek Whoosh yang awalnya memiliki tenor sekitar 40–45 tahun, kini diperpanjang menjadi 60 tahun

Dengan perpanjangan tenor, pembayaran pokok utang dapat dilakukan secara bertahap, sehingga mengurangi tekanan likuiditas proyek. 

Misalnya, jika total utang proyek mencapai Rp 120 triliun dengan bunga rata-rata 3–5% per tahun, pembayaran bunga tahunan akan mencapai sekitar Rp 3–6 triliun. 

Perpanjangan tenor memungkinkan cicilan pokok yang lebih ringan, sehingga dana operasional proyek tetap tersedia untuk pemeliharaan, pengembangan layanan, dan ekspansi operasional.

Dampak Positif bagi Proyek

Perpanjangan tenor ini memberikan efek positif terhadap kelangsungan finansial proyek jangka panjang. 

Arus kas Whoosh dapat dikelola lebih efisien, sehingga risiko gagal bayar dapat ditekan.

Selain itu, skema ini memungkinkan pemerintah untuk menyesuaikan strategi tarif tiket dan ekspansi layanan tanpa harus terbebani pembayaran utang yang tinggi setiap tahun. 

Mitra Tiongkok juga menyambut langkah ini karena memberikan kepastian investasi jangka panjang.

Meskipun restrukturisasi utang memberikan dampak positif, tantangan operasional dan finansial lainnya tetap perlu diatasi. 

Misalnya, jumlah penumpang yang masih rendah dan biaya operasional yang tinggi menjadi faktor penting yang mempengaruhi keberlanjutan proyek ini. 

Oleh karena itu, selain restrukturisasi utang, diperlukan juga strategi peningkatan jumlah penumpang, efisiensi biaya, dan pengembangan kawasan sekitar stasiun.

Pernyataan Resmi

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, "Pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan penting dengan pihak China terkait skema pembiayaan proyek strategis nasional, Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB).

Perpanjangan tenor utang menjadi 60 tahun merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan proyek ini."

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga memberikan apresiasi terhadap restrukturisasi utang Whoosh dengan China, memperpanjang tenor utang menjadi 60 tahun.

Beliau menilai langkah ini sebagai upaya untuk meringankan beban keuangan negara dan memastikan proyek tetap berjalan sesuai rencana.

Kesimpulan

Skema restrukturisasi utang Whoosh dengan tenor 60 tahun menjadi strategi penting untuk menjaga kelangsungan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung. 

Perpanjangan tenor memungkinkan aliran kas yang lebih stabil dan mendukung operasional jangka panjang. 

Dengan skema ini, proyek dapat terus berjalan tanpa tekanan pembayaran utang yang membebani setiap tahunnya, sekaligus membuka peluang untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat. (daf)

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id