Selain itu, ekspor dan impor tumbuh masing-masing 10,67 persen dan 11,65 persen secara tahunan, tetapi penerimaan negara non-pajak (PNBP) justru merosot 22,72 persen.
CELIOS menilai tren ini tidak sejalan dengan pola historis di mana kenaikan perdagangan biasanya diikuti peningkatan penerimaan negara.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga hanya naik tipis dari 4,95 persen di triwulan I menjadi 4,97 persen di triwulan II, meski komponen ini menyumbang 54 persen PDB.
Ironisnya, lonjakan GDP terjadi ketika momentum konsumsi seperti Ramadan dan Lebaran sudah lewat, dan kepercayaan konsumen justru turun dari 121,1 pada Maret menjadi 117,8 pada Juni.
Pernyataan CELIOS
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menegaskan perlunya transparansi penuh dalam penyajian data ekonomi.
Ia memperingatkan bahwa data yang tidak akurat berpotensi menyesatkan kebijakan pemerintah, menunda stimulus, atau mengurangi perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan.