MEGAPOLITIK.COM - Ambisi Indonesia untuk punya mobil nasional kembali mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana menghadirkan kendaraan buatan dalam negeri seperti misalnya Maung MV3 Garuda Limousine.
Namun, di saat Indonesia masih bersiap, dua negara ASEAN lainnya — Malaysia dan Vietnam — justru sudah lebih dulu melangkah jauh.
Bahkan, produk otomotif buatan mereka kini telah menembus pasar internasional.
Malaysia: Proton Sudah Ekspor ke 18 Negara
Malaysia dikenal sebagai salah satu negara ASEAN yang paling dulu berhasil membangun industri otomotif nasional.
Melalui merek Proton, Negeri Jiran ini tak hanya memproduksi kendaraan untuk pasar domestik, tapi juga aktif mengekspor ke luar negeri.
Sepanjang 2024, Proton mencatat ekspor 4.765 unit mobil ke 18 negara, dengan pasar terbesar di Mesir (1.748 unit) dan Brunei (1.200 unit).
Sejak 2020, total ekspor mobil Proton bahkan telah menembus 20.000 unit ke 19 negara.
Model seperti Proton X70 dan Proton Saga menjadi andalan ekspor berkat harganya yang kompetitif dan kualitas yang stabil.
Untuk memperkuat posisi di luar negeri, Proton juga telah mendirikan Proton Export Company yang khusus menangani ekspansi global merek tersebut.
Meski demikian, untuk saham dari perusahaan ini, sebagian besar sudah beralih dari Malaysia ke China.
Pada 2017, kepemilikan saham Proton sebagian besar dialihkan ke Geely Holding Group dari China, meskipun kepemilikan mayoritas sebelumnya adalah perusahaan lokal Malaysia, DRB-Hicom.
Vietnam: VinFast Sukses Ekspor Mobil Listrik ke AS dan Indonesia
Sementara itu, Vietnam lewat VinFast sukses membuat gebrakan dengan mobil listrik (EV) buatan lokal.
Pada November 2022, VinFast mengirim batch pertama sebanyak 999 unit VF8 ke pasar Amerika Serikat, menandai debut global kendaraan “Made in Vietnam”.
Tak berhenti di situ, pada Maret 2025, VinFast juga mengekspor sekitar 2.500 unit EV ke Indonesia, menjadi gelombang ekspor keempat mereka.
Selain ke AS dan Indonesia, kendaraan listrik VinFast juga mulai dipasarkan ke sejumlah negara di Eropa dan Asia Tenggara.
Langkah ekspor masif ini menunjukkan bahwa Vietnam kini sudah berada di level kompetitif secara global, bahkan mulai menyaingi produsen besar dunia dalam segmen mobil listrik.
Indonesia: Menuju Mobil Nasional Sendiri
Sementara itu, Indonesia baru akan memulai langkah menuju kemandirian otomotif.
Presiden Prabowo Subianto menyebut pemerintah telah menyiapkan dana dan lahan untuk pabrik perakitan kendaraan buatan lokal.
Dua nama yang kini menjadi sorotan adalah Maung MV3 Garuda Limousine — kendaraan berkarakter militer bergaya SUV — dan i2C (Indigenous Indonesian Car) yang disebut sebagai hasil inovasi anak bangsa di sektor otomotif.
Ditargetkan, proyek ini bertujuan menciptakan mobil nasional yang sepenuhnya dirakit dan dikembangkan di Indonesia, bukan sekadar hasil rebadge atau lisensi dari produsen asing.
Harapan Indonesia
Jika terealisasi, kehadiran Maung MV3 dan i2C bisa menjadi langkah penting menuju kemandirian industri otomotif Indonesia.
Namun, untuk bisa sejajar dengan Malaysia dan Vietnam, tantangannya tak ringan — mulai dari kapasitas produksi, rantai pasok komponen lokal, hingga akses pasar ekspor.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan pelaku industri, bukan tidak mungkin mobil nasional Indonesia nantinya juga bisa menembus pasar dunia seperti Proton dan VinFast. (tam)