Sampai adanya perjanjian tertulis antara KCIC/Danantara, pemerintah, dan kreditur (CDB) yang dipublikasikan, tanggal pelunasan final belum bisa ditetapkan secara pasti.
Sebagai asumsi jika tenor 60 tahun ditetapkan dan pembayaran utang telah di lakukan pada 2024, maka utang proyek yang sebelumnya diperkirakan akan lunas pada tahun 2084 artinya pembayaran utang akan berlangsung selama sekitar 11 kali pergantian presiden Indonesia.
Perlu diketahui, tim negosiasi dari Danantara dan pemerintah Indonesia direncanakan akan berangkat ke China untuk melanjutkan pembicaraan mengenai restrukturisasi utang.
Meskipun demikian, belum ada jadwal pasti mengenai kapan negosiasi tersebut akan dilakukan.
Tanggapan Jokowi Soal Utang Whoosh
Di tengah tajamnya sorotan publik terkait besarnya utang whoosh, mantan Presiden Jokowi akhirnya memberikan tanggapan terkait proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).
Dalam penjelasannya yang dilansir dari Detiknews, Jokowi menekankan bahwa proyek ini merupakan investasi strategis untuk mengatasi kemacetan parah di Jabodetabek dan Bandung yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Jokowi juga menegaskan bahwa transportasi massal seperti Kereta Cepat Whoosh bukan hanya soal laba, tetapi juga keuntungan sosial, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Ia menilai subsidi yang diberikan pemerintah dalam proyek ini sebagai bentuk investasi, bukan beban, karena manfaat jangka panjang yang dihasilkan.
Kesimpulan
Utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) mencapai Rp 116 triliun, dengan cicilan tahunan sekitar Rp 2 triliun dan opsi restrukturisasi tenor 60 tahun.
Jokowi menekankan proyek whoosh ini sebagai investasi strategis untuk transportasi massal dan manfaat sosial jangka panjang, bukan sekadar soal laba. (daf)




