Tim negosiasi akan dikirim ke China untuk membahas lebih lanjut mengenai tenor pinjaman, suku bunga, dan mata uang yang digunakan dalam pembayaran utang.
Apakah Pembayaran Sudah Dimulai?
Menurut pernyataan General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengungkapkan bahwa pembayaran pinjaman utang kepada CDB sudah dimulai pada tahun 2024.
“Kalau itu kita sudah mulai bayar, kan dari awal memang sudah mulai dialokasikan,” ujar Eva kepada wartawan di Depo Tegalluar Joint Workshop, Bandung, Senin (29/7/2024) yang dilansir dari CNBC.
Namun, pembicaraan restrukturisasi (mis. tenor 60 tahun) dan detail rinci mekanisme pembayaran disepakati kemudian sebagai tindak lanjut negosiasi.
Cicilan Tahunan Rp 2 Triliun
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa estimasi angka cicilan sekitar Rp 2 triliun per tahun.
Angka ini mencakup pembayaran pokok dan bunga utang, dengan beban bunga tahunan diperkirakan mencapai sekitar US$120 juta hingga US$130 juta (sekitar Rp2 triliun).
Untuk menutupi kewajiban tersebut, Purbaya menyarankan agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memanfaatkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikelola.
Danantara diperkirakan menerima dividen sekitar Rp 90 triliun per tahun, yang cukup untuk menutupi cicilan tahunan proyek Whoosh sebesar Rp 2 triliun.
Kapan Utang Whoosh Lunas?
Perkiraan pelunasan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) dengan skema restrukturisasi tenor 60 tahun masih dalam tahap negosiasi dan belum ada kesepakatan final.
Tetapi karena ada masa tenggang, kemungkinan pembayaran pokok efektif baru dimulai setelah masa tenggang berakhir sehingga tanggal pelunasan aktual bisa bergeser.




