MEGAPOLITIK.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Hendi Prio Santoso, eks Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, sebagai tersangka dalam kasus jual beli gas dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE).
Penetapan ini membuat publik kembali menyoroti rekam jejak panjang Hendi di dunia korporasi, termasuk kiprahnya sebagai Direktur Utama MIND ID dan Wakil Presiden Komisaris PT Vale Indonesia.
Dugaan Suap Rp 5,9 Miliar Lebih
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan Hendi diduga menerima 500.000 dolar Singapura (sekitar Rp 5,9 miliar) dari pemilik PT IAE, Arso Sadewo.
Uang tersebut diberikan sebagai commitment fee agar kerja sama jual beli gas dengan opsi akuisisi berjalan mulus.
“Saudara AS (Arso Sadewo) memberikan commitment fee sebesar SGD 500.000 kepada HPS (Hendi Prio Santoso) di kantornya yang berlokasi di Jakarta,” ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (1/10/2025).
Sebagian uang itu, sekitar USD 10.000, disebut diberikan Hendi kepada Yugi Prayanto, pihak yang mengenalkannya dengan Arso.
Atas perbuatannya, Hendi disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU Tipikor, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ia ditahan di Rutan KPK Cabang Merah Putih untuk 20 hari pertama, terhitung 1–20 Oktober 2025.
Rekam Jejak Karier Hendi Prio Santoso
Dihimpun dari beberapa sumber, Hendi lahir di Jakarta pada Februari 1967 dan menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
Ia meraih gelar ekonomi dari University of Texas (1988) serta bisnis dan keuangan dari University of Houston (1990).
Karier profesionalnya dimulai di sektor perbankan, salah satunya sebagai Direktur Investment Banking di JP Morgan Securities Indonesia (2004).
Direktur Utama PGN
Nama Hendi melejit setelah ditunjuk menjadi Direktur Utama PGN pada 2007.
Ia memimpin perusahaan gas negara itu selama hampir satu dekade hingga 2017.
Pindah ke Semen Indonesia hingga Jadi Dirut MIND ID
Pada 2017, Hendi bergeser ke industri semen sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, produsen semen terbesar di Indonesia.
Kariernya berlanjut ke sektor pertambangan.
Hendi diangkat sebagai Direktur Utama MIND ID (Mining Industry Indonesia) pada 29 Oktober 2021.
Hingga Maret 2025, ia mendorong holding BUMN tambang itu bertransformasi menjadi strategic holding dan memperkuat kepemilikan saham di PT Vale Indonesia.
Komisaris Vale Indonesia
Sebagai bagian dari kesepakatan divestasi, Hendi sempat menduduki posisi Wakil Presiden Komisaris PT Vale Indonesia pada 2022.
Namun, ia mundur pada pertengahan tahun yang sama.
Apa Itu MIND ID dan PT Vale? Ini Penjelasan Lengkapnya
Nama MIND ID dan PT Vale Indonesia Tbk kembali jadi sorotan setelah sejumlah tokoh besar di dunia tambang masuk dalam pemberitaan publik.
Banyak yang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya peran MIND ID dan bagaimana hubungan dengan PT Vale Indonesia?
MIND ID: Holding Tambang BUMN
MIND ID atau Mining Industry Indonesia merupakan Holding BUMN Pertambangan yang resmi berdiri pada 2017.
Perusahaan ini menaungi sejumlah raksasa tambang milik negara, di antaranya:
- PT Aneka Tambang Tbk (Antam)
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
- PT Freeport Indonesia
- PT Timah Tbk
- PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)
Sebagai induk perusahaan, MIND ID memiliki misi strategis: meningkatkan nilai tambah mineral, menjaga ketahanan pasokan sumber daya, dan mengoptimalkan kontribusi sektor tambang untuk ekonomi nasional.
Dengan portofolio besar, MIND ID menjadi salah satu pemain utama dalam industri tambang global.
PT Vale Indonesia: Raksasa Tambang Nikel
Sementara itu, PT Vale Indonesia Tbk adalah perusahaan tambang nikel terbesar di Tanah Air.
Didirikan sejak 1968 dengan nama PT International Nickel Indonesia (Inco), perusahaan ini berganti nama menjadi Vale Indonesia pada 2011.
Fokus utamanya adalah menambang dan mengolah nikel laterit menjadi nikel matte, yang digunakan dalam pembuatan baja nirkarat (stainless steel) dan baterai kendaraan listrik.
Struktur kepemilikan saham PT Vale Indonesia antara lain:
- Vale Canada Limited (43,79%)
- MIND ID (20%)
- Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (15,03%)
- Publik (21,18%)
Wilayah operasi utamanya berada di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dengan konsesi tambang yang sangat luas.
Hubungan MIND ID dan PT Vale
MIND ID memiliki 20% saham di PT Vale Indonesia Tbk, menjadikannya salah satu pemegang kendali penting di perusahaan tersebut.
Keterlibatan ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan peran BUMN dalam pengelolaan tambang strategis, termasuk komoditas nikel yang kini semakin vital untuk industri kendaraan listrik dunia. (tam)