MEGAPOLITIK.COM - Beberapa artis Indonesia gagal meraih kursi di legislatif pada Pemilu 2024–2029.
Meskipun memperoleh suara yang tidak cukup, mereka tetap mencari peluang untuk berperan dalam dunia politik.
Setelah hasil Pileg diumumkan, mereka memutuskan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 di berbagai daerah.
Hasilnya, sebagian dari mereka berhasil memperoleh kemenangan dan menempati posisi penting di pemerintahan daerah.
Berikut adalah beberapa nama artis Indonesia yang diketahui gagal menjadi anggota DPR RI periode 2024-252 yang kini berhasil menjadi kepala daerah:
1. Jeje Govinda
Jeje Ritchie Ismail, yang dikenal sebagai Jeje Govinda, memulai kiprahnya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024.
Namun, ia gagal meraih kursi legislatif di Dapil Jawa Barat II.
Meskipun demikian, Jeje tidak menyerah dan memutuskan untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2024 sebagai calon bupati.
Bersama Asep Ismail sebagai calon wakil bupati, pasangan ini diusung oleh PAN dan Gerindra.
Pada 7 Februari 2025, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat menetapkan Jeje dan Asep sebagai pemenang Pilkada dengan perolehan suara sebanyak 341.225 atau 37,4% dari total suara sah
2. Ali Syakieb
Ali Syakieb, aktor asal Indonesia, berhasil meraih posisi Wakil Bupati Kabupaten Bandung setelah sebelumnya gagal dalam Pemilu Legislatif 2024.
Pada Pilkada 2024, ia berpasangan dengan Dadang Supriatna dan diusung oleh Partai Gerindra serta PDI-P.
Pasangan ini berhasil meraih total 1.046.344 suara, mengalahkan pasangan Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan yang sebelumnya mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilkada, namun gugatan tersebut ditolak.
Ali Syakieb resmi dilantik sebagai Wakil Bupati Bandung pada 20 Februari 2025.
Sebelumnya Ali Syakieb dikenal sebagai seorang aktor dan model asal Bogor yang dikenal luas melalui sinetron dan film Indonesia.
Ia memulai kariernya di dunia hiburan sejak 2007 dan telah membintangi berbagai judul populer.
- Rieke Diah Pitaloka hingga Eko Patrio, Artis Indonesia yang Langgeng Menjabat di DPR Lebih dari Dua Periode
- Dari Prananda Surya Paloh hingga Edhie Baskoro Yudhoyono: Deretan Putra dan Putri Politisi Indonesia yang Duduk di DPR RI 2024–2029
- Said Abdullah hingga Ibas Masuk Daftar Anggota DPR RI dengan Suara Terbanyak
3. Muhammad Farhan
Muhammad Farhan, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, kini menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2025–2030.
Pada Pemilu 2024, Farhan gagal meraih kursi legislatif di Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung dan Cimahi) karena perolehan suaranya tidak mencukupi.
Namun, ia kemudian maju dalam Pilkada Kota Bandung 2024 berpasangan dengan Erwin, dan berhasil meraih 44,64% suara, mengalahkan tiga pasangan calon lainnya.
KPU Kota Bandung menetapkan pasangan Farhan-Erwin sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih pada 9 Januari 2025.
Farhan memiliki latar belakang yang kuat di bidang media dan komunikasi.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Marketing dan Komunikasi di PT Persib Bandung Bermartabat pada 2009–2015, serta Direktur Utama di Radio Bobotoh 96,4 FM.
4. Ramzi
Ramzi Geys Thebe, yang dikenal sebagai Ramzi, adalah seorang artis Indonesia yang kini beralih ke dunia politik.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia dikenal luas sebagai presenter acara kompetisi dangdut populer.
Pada Pemilu Legislatif 2024, Ramzi mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem, namun gagal meraih kursi.
Tidak menyerah, ia kemudian maju dalam Pilkada Kabupaten Cianjur 2024 sebagai calon Wakil Bupati berpasangan dengan dr. Muhammad Wahyu Ferdian.
Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai NasDem, Gerindra, PSI, Partai Ummat, dan Partai Buruh.
Mereka berhasil meraih 442.321 suara atau sekitar 41,43% dari total suara sah, mengalahkan pasangan petahana Herman Suherman dan Muhammad Solih Ibang.
KPU Kabupaten Cianjur menetapkan pasangan Wahyu-Ramzi sebagai pemenang Pilkada pada 6 Februari 2025.
Kesimpulan
Mereka berhasil memenangkan Pilkada 2024 dan kini menjabat posisi penting di pemerintahan daerah, membuktikan bahwa kegagalan di satu bidang tidak menghalangi keberhasilan di bidang lain. (daf)




