Di Gabon, Ali Bongo Ondimba menggantikan posisi ayahnya, Omar Bongo, yang memimpin negara tersebut selama lebih dari 40 tahun.
Ali Bongo menjabat sebagai presiden sejak 2009 hingga kekuasaannya berakhir pada 2023 lewat kudeta militer.
Kisah serupa juga terjadi di Togo, di mana Faure Gnassingbé meneruskan kekuasaan ayahnya, Gnassingbé Eyadéma, yang menjabat sejak 1967 hingga wafat pada 2005.
Faure kemudian menjadi presiden dan terus berkuasa hingga kini, meski terus mendapat kritik soal praktik dinasti dan demokrasi terbatas.
Dinasti Politik: Tradisi atau Tantangan Demokrasi?
Fenomena anak presiden yang naik menjadi pemimpin negara kerap menimbulkan perdebatan.
Di satu sisi, mereka dianggap memiliki pengalaman politik sejak dini, jaringan kuat, dan kemampuan manajemen pemerintahan.
Namun di sisi lain, kemunculan mereka sering dikritik sebagai bentuk politik dinasti yang membatasi regenerasi kepemimpinan.
Meskipun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa banyak dari tokoh-tokoh ini mampu menciptakan pengaruh besar di negaranya masing-masing, entah lewat program reformasi, kebijakan luar negeri, atau pembangunan ekonomi.
Beberapa di antaranya berhasil menorehkan sejarah positif, sementara lainnya justru tersandung skandal atau kecaman publik. (tam)