MEGAPOLITIK.COM - Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka periode 2024–2029 menghadirkan warna baru dalam dunia politik Indonesia.
Selain diisi oleh tokoh-tokoh senior, jajaran kabinet kali ini juga menampilkan para menteri muda di bawah usia 50 tahun yang diharapkan membawa energi segar dan inovasi ke dalam pemerintahan.
Para menteri muda ini dikenal memiliki rekam jejak profesional dan latar belakang yang beragam, mulai dari akademisi, politisi, hingga teknokrat.
Mereka diharapkan mampu mempercepat agenda transformasi nasional di bidang energi, pendidikan, ekonomi digital, hingga birokrasi modern.
Generasi Baru di Kabinet Prabowo
Salah satu nama yang cukup mencuri perhatian adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang kini berusia 46 tahun.
Ketua Umum Partai Demokrat ini dipercaya menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN.
Dengan latar belakang militer dan pendidikan tinggi di luar negeri, AHY dianggap mampu menghadirkan tata kelola pertanahan yang lebih transparan dan efisien.
Selain AHY, ada pula Meutya Hafid (46 tahun) yang tetap dipercaya memimpin Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Mantan jurnalis ini dikenal progresif dalam mendorong literasi digital dan pemberantasan hoaks.
Deretan Menteri di Bawah 50 Tahun
Berikut adalah 10 menteri muda di Kabinet Prabowo-Gibran yang seluruhnya berusia di bawah 50 tahun:
- Maman Abdurrahman (44 tahun) – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
- Prasetyo Hadi (sekitar 44 tahun) – Menteri Sekretariat Negara
- Sugiono (sekitar 45 tahun) – Menteri Luar Negeri
- Agus Harimurti Yudhoyono (46 tahun) – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
- Meutya Hafid (46 tahun) – Menteri Komunikasi dan Informatika
- Raja Juli Antoni (47 tahun) – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Menteri ATR/BPN sebelumnya, kini dipercaya di pos baru
- Iftitah Sulaiman (47 tahun) – Menteri Transmigrasi
- Yassierli (49 tahun) – Menteri Menteri Ketenagakerjaan
- Bahlil Lahadalia (48 tahun) – Menteri ESDM
- Yandri Susanto (49 tahun) – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
Para menteri muda ini bukan hanya simbol regenerasi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih modern.
Mereka membawa pengalaman profesional dari berbagai sektor, termasuk teknologi, energi, pendidikan, dan investasi.
Presiden Prabowo sendiri menegaskan, kehadiran menteri muda adalah bagian dari visinya untuk menciptakan “pemerintahan yang kuat, cepat, dan berpihak pada masa depan Indonesia.”
Dengan kombinasi energi muda dan pengalaman politik, Kabinet Prabowo-Gibran 2024–2029 diharapkan mampu menghadirkan pemerintahan yang lebih gesit, transparan, dan solutif terhadap tantangan global. (tam)