MEGAPOLITIK.COM - Kabar duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Kanjeng Sinuhun Pakubuwono XIII, atau yang bernama lengkap K.G.P.A.A. Hangabehi Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, wafat pada Sabtu, 2 November 2025.
Beliau meninggal dunia pada usia 77 tahun setelah menjalani perawatan intensif beberapa hari terakhir akibat komplikasi kesehatan.
Kabar wafat Pakubuwono XIII disampaikan langsung oleh Pengageng Parentah Keraton Surakarta, GKR Koes Moertiyah, yang mengonfirmasi bahwa jenazah akan dimakamkan di Astana Imogiri, Yogyakarta, kompleks pemakaman para raja Mataram.
Wafatnya Pakubuwono XIII menandai berakhirnya satu masa dalam perjalanan panjang Kasunanan Surakarta, kerajaan yang berdiri sejak 1745 dan masih menjadi pusat budaya Jawa hingga kini.
Selama masa pemerintahannya, Pakubuwono XIII dikenal berusaha mempertahankan upacara adat, menjaga warisan pusaka, serta membangun komunikasi antara keraton dan pemerintah daerah.
Perhatian publik kini tertuju pada sosok yang akan menjadi penerus Pakubuwono XIII setelah beliau wafat.
Penetapan Putra Mahkota
Seiring wafatnya Pakubuwono XIII, perhatian publik kini tertuju pada siapa yang akan melanjutkan takhta Keraton Kasunanan Surakarta.
Berdasarkan tradisi, penetapan penerus takhta Keraton Kasunanan Surakarta dilakukan melalui musyawarah internal trah Mataram dan restu para sesepuh keraton.
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya disebut sebagai calon terkuat sebagai penerus Pakubuwono XIII.
KGPH Purbaya resmi ditetapkan sebagai Putra Mahkota sejak 27 Februari 2022 dalam upacara adat resmi di Keraton Surakarta.
Gelar lengkapnya adalah KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, menandai statusnya sebagai calon penerus resmi Pakubuwono XIII.
Sosok dan Persiapan penerus Pakubuwono XIII
KGPH Purbaya merupakan putra bungsu Pakubuwono XIII dengan permaisuri GKR Pakubuwono (nama asli Asih Winarni).
KGPH Purbaya dikenal sebagai sosok muda yang santun dan berpendidikan tinggi, tercatat menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.
Sejak pengangkatannya sebagai Putra Mahkota, KGPH Purbaya dipersiapkan untuk melanjutkan kepemimpinan keraton, menjaga kesinambungan adat, tradisi, dan pusaka, sekaligus membawa Keraton Surakarta tetap relevan di era modern.
Harapan Setelah Masa Duka
Rencana penobatan resmi atau jumenengan akan digelar setelah prosesi pemakaman Sinuhun selesai, sesuai mekanisme adat keraton Surakarta.
Pemerintah Kota Surakarta menyatakan siap mendukung pelaksanaan upacara adat tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya.
Dengan wafatnya Pakubuwono XIII, masyarakat Jawa menaruh harapan besar kepada KGPH Purbaya agar mampu melanjutkan estafet kepemimpinan Keraton Surakarta sebagai penerus Pakubuwono XIII.
Tantangan besar kini menanti menjaga warisan leluhur sekaligus membawa keraton Surakarta lebih terbuka terhadap zaman modern tanpa kehilangan nilai-nilai adiluhungnya.
Kesimpulan
Wafatnya Pakubuwono XIII menandai berakhirnya satu era di Keraton Surakarta.
KGPH Purbaya, sebagai Putra Mahkota, menjadi calon penerus yang diharapkan melanjutkan kepemimpinan dan menjaga tradisi keraton.
Proses penobatan KGPH Purbaya sebagai penerus Pakubuwono XIII, yang resmi akan mengikuti mekanisme adat setelah prosesi pemakaman selesai. (daf)


                            
                        

