Kontribusi Gag Nikel terhadap Kinerja Antam
Pada 2024, Antam mencatat produksi bijih nikel sebesar 9,9 juta wmt, menghasilkan pendapatan sekitar Rp 5,4 triliun. Dari jumlah tersebut, kontribusi Gag Nikel sekitar 30% atau senilai Rp 1,6 triliun.
Secara umum, sektor nikel makin berperan penting dalam bisnis Antam. Pendapatan dari bijih nikel tahun lalu tercatat sebesar Rp 9,6 triliun, atau 14% dari total penjualan Rp 68,19 triliun.
Pada kuartal I 2025, penjualan nikel (bijih dan feronikel) mencapai Rp 3,8 triliun dari total pendapatan Antam Rp 26,15 triliun—meningkat menjadi 14,5%.
Meski penjualan emas masih mendominasi dengan kontribusi Rp 57,6 triliun sepanjang 2024 dan Rp 21,6 triliun pada kuartal I 2025, nikel mulai menunjukkan daya saing.
Produksi bauksit juga masih berlangsung, meski kontribusinya relatif kecil.
Dari sisi laba, Antam mencetak lonjakan signifikan pada kuartal I 2025 dengan keuntungan bersih Rp 3,63 triliun—naik lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, jika dibandingkan kuartal I 2023, kenaikannya sekitar dua kali lipat dari Rp 1,66 triliun. (tam)