“Semakin warga dilibatkan sejak awal, semakin tinggi kepatuhan dan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan,” katanya.
Dalam sesi tanya jawab, warga Desa Manunggal Jaya menyampaikan berbagai pertanyaan, mulai dari pengelolaan sampah, pelestarian hutan, hingga program penghijauan yang melibatkan komunitas lokal.
Benny, selaku moderator, memfasilitasi diskusi agar setiap aspirasi terdengar dan dicatat sebagai bahan pertimbangan DPRD Kaltim dalam menyusun kebijakan.
Didik Agung Eko Wahono menegaskan bahwa DPRD Kaltim berkomitmen untuk menjadikan aspirasi warga sebagai acuan utama dalam perumusan peraturan daerah.
“Kebijakan lingkungan yang berkelanjutan harus lahir dari kesepahaman antara pemerintah dan masyarakat. Dialog seperti ini menjadi sarana penting untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa penguatan demokrasi lokal dan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan dapat berjalan beriringan.
Dengan keterlibatan aktif warga, DPRD Kaltim berharap setiap kebijakan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan alam di Kaltim. (adv)