Analogi itu justru memicu respons pedas dari Rocky Gerung.
Ia menyindir balik dengan mematikan mikrofonnya dan menyebut ucapan Pangeran Mangkubumi tak lebih dari refleksi kekacauan istana sendiri.
“Kekacauan itu justru dibuat oleh istana sendiri. Istana siapa? Ya, istana Jokowi,” tegas Rocky.
Diserang Pertanyaan Tajam: Baca Tulisan Rocky?
Perdebatan memanas saat Rocky mulai mempertanyakan kapasitas intelektual Pangeran Mangkubumi.
Ia menanyakan apakah Pangeran pernah membaca jurnal PSI yang pernah ditulisnya.
“Baca enggak tulisan saya di situ? Saya nulis soal arah generasi. Kalau enggak baca, berarti Anda dukung Gibran dengan kekosongan,” sindir Rocky.
Pangeran Mangkubumi pun mengaku hanya mendengar, bukan membaca tulisan tersebut.
Hal itu semakin membuat Rocky menyoroti lemahnya argumen yang dibawa oleh Sekjen Gibranku itu.
Kritik Rocky: Gibran Butuh Konsultan: Yang Ngerti Reason Issue
Rocky juga menantang wawasan Pangeran Mangkubumi soal isu buruh dan artificial intelligence dalam forum ILO (International Labour Organization).
Ia menyebut dukungan terhadap Gibran seharusnya didasarkan pada pemahaman isu fundamental, bukan jargon kosong.