Hercules menegaskan bahwa dukungan ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
"Dukungan ini adalah harga mati, kecuali beliau menyerah. Namun saat ini, kami berdiri teguh untuk mendukung beliau (Prabowo Subianto)," ujar Hercules dalam pernyataannya, sebagaimana dilaporkan oleh Antara pada 3 Juni 2023.
Hercules mengaku dukungan tersebut berakar dari rasa utang budi kepada Prabowo.
Sebelum hijrah ke Jakarta, Hercules terlibat dalam operasi militer untuk mempertahankan wilayah Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Hercules yang kehilangan kedua orang tuanya akibat pengeboman di Ainaro pada tahun 1978, mendapat kesempatan bergabung sebagai Tenaga Bantuan Operasi.
Pada masa itu, Prabowo menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
"Prabowo adalah satu-satunya orang yang dapat menyerang saya tanpa saya merasa perlu membalas," ungkap Hercules. (tam)