MEGAPOLITIK.COM - Mahkamah Agung Brasil memerintahkan mantan Presiden Jair Bolsonaro untuk mengenakan gelang kaki elektronik, menjalani jam malam, dan menjauhi kantor kedutaan asing.
Langkah ini diambil karena Bolsonaro dianggap berisiko melarikan diri setelah ia dan putranya, Eduardo Bolsonaro, diduga melobi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk membantunya keluar dari masalah hukum.
Bolsonaro saat ini menghadapi ancaman hukuman penjara atas tuduhan percobaan kudeta setelah kalah dalam pemilu 2022.
Polisi Brasil menuduhnya bekerja sama dengan Eduardo untuk melobi pemerintahan Trump di Washington, D.C., agar menjatuhkan sanksi kepada Brasil dan menghentikan proses hukum terhadap dirinya.
Akibatnya, pengadilan melarang Bolsonaro berkomunikasi dengan Eduardo dan memerintahkan agar ia tidak menggunakan media sosial.
Trump bahkan mengancam akan memberlakukan tarif 50% atas ekspor Brasil mulai 1 Agustus jika pemerintah Brasil tidak menghentikan apa yang disebutnya sebagai "perburuan penyihir" terhadap Bolsonaro.
Presiden Brasil saat ini, Luiz Inácio Lula da Silva, menanggapi ancaman itu dengan tegas.
"Brasil tidak bisa tunduk pada presiden AS yang bertindak seperti kaisar dunia," ujarnya melansir dari Upi.com, Sabtu (19/7/2025).
Menurut Lula, ancaman tarif tersebut tidak masuk akal dan menunjukkan sikap dominasi yang tidak pantas.
Pada Kamis malam, Trump mengunggah pernyataan di media sosial yang meminta agar tuntutan terhadap Bolsonaro dicabut. Namun keesokan harinya, polisi Brasil justru menggeledah rumah dan kantor Bolsonaro.