MEGAPOLITIK.COM - Perusahaan Sritex, raksasa garmen dan tekstil asal Indonesia kini sudah berstatus pailit.
Ketidakmampuan membayar utang menjadi alasan utama pailitnya Sritex itu.
Lantas, berapa sebenarnya utang Sritex?
Tim redaksi Megakaltim.com, himpun informasi soal utang Sritex itu
Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk tercatat memiliki utang pada pihak perbankan di Indonesia dan luar negeri.
Data laporan keuangan per Juni 2024, ada beberapa utang Sritex kepada bank-bank di Indonesia, termasuk BCA yang merupakan bank swasta terbesar di Indonesia itu.
Utang Sritex ke BCA tercatat 82 juta US Dollar atau jika dikonversi ke rupiah adalah sekitar Rp 1,29 Triliun.
Tak cuma BCA, Sritex juga tercatat memiliki utang kepada bank lainnya, termasuk bank luar negeri.
Bank-bank luar negeri itu diantaranya State Bank of India, serta Singapore Branch, hingga Bank Emirates.
Jika ditotal, utang Sritex mencapai 16 Miliar US Dollar atau sekitar Rp 25 Triiun.
Hal ini menjadi negatif, dikarenakan total aset Sritex hanyalah sekitar Rp 10, 12 Triliun.
Berikut rincian daftar 28 bank yang memberikan utang pada Sritex:
1. PT Bank Central Asia Tbk
2. State Bank of India, Singapore Branch
3. PT Bank QNB Indonesia Tbk
4. Citibank N.A., Indonesia
5. PT Bank Mizuho Indonesia
6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
7. PT Bank Muamalat Indonesia
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk
9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk
10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk