MEGAPOLITIK.COM - Kekayaan pejabat publik di Indonesia menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diolah oleh Center of Economic and Law Studies (CELIOS), sebagian besar kekayaan justru terkonsentrasi pada segelintir menteri di Kabinet Merah Putih.
Menteri dengan harta tertinggi adalah Widiayanti Putri Wardhana yang secara konsisten menempati posisi puncak dengan kekayaan mencapai Rp5,43 triliun pada periode 2024–2025.
Angka tersebut menunjukkan jurang cukup mencolok di antara elit kabinet karena kekayaannya lebih dari dua kali lipat dibanding menteri terkaya berikutnya.
Selain Widiayanti, lonjakan signifikan juga terjadi pada Maruarar Sirait, yang hartanya meningkat dari Rp1,55 triliun menjadi Rp2,54 triliun, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 63,66%.
Daftar 10 Menteri Terkaya Kabinet Merah Putih 2025
CELIOS merinci sepuluh nama menteri terkaya, mulai dari Widiayanti Putri Wardhana di posisi puncak hingga Ario Bimo Nandito Ariotedjo dengan kekayaan Rp302 miliar.
Berikut daftar 10 Menteri Terkaya Kabinet Merah Putih 2025:
- Widiayanti Putri Wardhana – Rp5.436 miliar
- Sakti Wahyu Trenggono – Rp2.553 miliar
- Maruarar Sirait – Rp2.543 miliar
- Erick Thohir – Rp2.414 miliar
- Prabowo Subianto – Rp2.062 miliar
- Amran Sulaiman – Rp1.598 miliar
- Rosan Perkasa Roeslani – Rp865 miliar
- Airlangga Hartarto – Rp554 miliar
- Bahlil Lahadalia – Rp346 miliar
- Ario Bimo Nandito Ariotedjo – Rp302 miliar
Rata-Rata Kekayaan Menteri Naik Drastis
Rata-rata kekayaan menteri di kabinet Presiden Prabowo-Gibran tercatat sebesar Rp426 miliar per orang.
Bahkan, median kekayaan menteri tahun 2025 juga melonjak menjadi Rp55,1 miliar, naik hampir 50% dibanding kabinet sebelumnya.
"Artinya, kabinet saat ini makin diisi oleh kalangan super kaya," tulis laporan CELIOS.
Lebih jauh, data tersebut juga menunjukkan jurang ketimpangan yang semakin lebar.
Kekayaan Menteri Lebih Tinggi dari Penduduk Indonesia
Median kekayaan menteri kabinet tercatat 671 kali lipat lebih tinggi daripada median kekayaan penduduk Indonesia.
Temuan ini menguatkan pandangan bahwa elit politik Indonesia kini semakin didominasi oleh kalangan dengan kekayaan fantastis.
Hal inilah yang dinilai berpotensi menimbulkan kesenjangan representasi dan akses terhadap kebijakan publik di masa mendatang. (apr)