MEGAPOLITIK.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat terlibat aksi kejar-kejaran dramatis dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, Topan Ginting, saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Medan, Kamis malam, 26 Juni 2025.
Hal ini melansir dari pemberitaan Tempo yang mengungkap cerita di balik penangkapan OTT Topan Ginting tersebut.
Operasi senyap yang berlangsung serentak di Medan dan Padangsidimpuan itu menyasar lima tersangka dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur.
Namun, berbeda dengan tersangka lain yang cepat diamankan, Topan sempat melarikan diri dan diduga mengetahui adanya operasi KPK.
“Penangkapannya memang terlambat beberapa jam dari yang lain,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, Kamis, 10 Juli 2025.
Dikawal Tentara, Topan Ginting Sempat Sulit Ditangkap
Menurut informasi Majalah Tempo edisi Ahad, 13 Juli 2025, mobil tim penyidik KPK sempat mengejar dan memepet kendaraan yang ditumpangi Topan.
Hambatan utama dalam penangkapan itu adalah keberadaan personel TNI yang mengawal Topan, yang membuat penyidik terpaksa meminta bantuan Polisi Militer.
“Mungkin pengawalan itu bersifat resmi karena menyangkut pejabat provinsi,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Jumat, 11 Juli 2025.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan dari Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi terkait keterlibatan tentara dalam pengawalan tersebut.