MEGAPOLITIK.COM - Pada Rabu, 3 September 2025, Presiden Indonesia Prabowo Subianto hadir di Parade Militer Beijing yang menandai 80 tahun kemenangan Tiongkok dalam perang Rakyat Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis.
Acara itu mempertemukan Prabowo dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dalam foto bersama dengan sejajar di Komplek Tiananmen.
Momen tersebut menarik perhatian publik karena menampilkan tokoh berpengaruh dunia yang masing-masing menempuh jalur berbeda sebelum akhirnya memimpin negara mereka.
Lalu seperti apa pekerjaan keempat presiden tersebut sebelum menjadi seorang pemimpin?
Vladimir Putin
Perjalanan karier Vladimir Putin sebelum menjadi presiden cukup panjang, memulai karier profesionalnya setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Negeri Leningrad pada 1975.
Ia bergabung dengan KGB dan bertugas sebagai agen intelijen, termasuk penempatan di Dresden, Jerman Timur, pada pertengahan 1980-an.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, ia kembali ke Leningrad (St. Petersburg) dan bekerja sebagai staf dan penasihat untuk wali kota Anatoly Sobchak. Putin kemudian pindah ke Moskow untuk meniti karier pemerintahan federal.
Pada Juli 1998 ia diangkat sebagai Direktur Federal Security Service (FSB), lembaga penerus KGB.
Pada Agustus 1999 ia menjadi Perdana Menteri, setelah pengunduran diri Boris Yeltsin pada akhir 1999, Putin naik menjadi presiden pada awal 2000.
Xi Jinping
Xi Jinping tumbuh sebagai anak seorang tokoh revolusioner Partai Komunis, Xi Zhongxun, dan mengalami masa “sent-down youth” ketika dikirim bekerja di desa Liangjiahe selama Revolusi Kebudayaan.
Ia lulus dari Universitas Tsinghua jurusan teknik kimia pada 1979.
Awal karier Xi Jinping termasuk bekerja sebagai sekretaris (mishu) untuk pejabat tinggi dan kemudian meniti karier partai di tingkat lokal.
Sejak 1982 Xi memegang berbagai posisi di pemerintahan daerah termasuk di Hebei, Fujian, dan Zhejiang yang membentuk pengalaman administratifnya.
Pada 2007 ia naik ke tingkat nasional sebagai anggota Komite Tetap Politbiro dan sempat singkat menjabat Sekretaris Partai Shanghai.
Pada 2008 ia diangkat sebagai Wakil Presiden Tiongkok dan pada 2013 resmi dilantik sebagai Presiden.
Kim Jong Un
Kim Jong Un adalah putra Kim Jong Il dan cucu Kim Il Sung yang dipersiapkan sejak muda sebagai penerus dinasti Kim.
Menurut beberapa sumber, ia dilaporkan menempuh pendidikan di Swiss pada 1990-an di bawah identitas samaran.
Setelah kembali ke Korea Utara, ia menerima pendidikan militer dan politik di institusi di Pyongyang (sering disebut Kim Il-Sung Military University) pada awal 2000-an.
Pada akhir 2000-an dan awal 2010-an ia mulai diperkenalkan ke publik dan menerima kenaikan pangkat militer yang cepat langkah yang dipandang sebagai sinyal suksesi.
Kim Jong Un tidak memiliki karier birokrasi panjang yang dapat diverifikasi secara independen, perannya lebih banyak bersifat persiapan dalam lingkaran kekuasaan.
Ketika Kim Jong Il meninggal pada Desember 2011, Kim Jong Un segera mengambil alih sebagai Pemimpin Tertinggi Korea Utara dan mengonsolidasikan kekuasaan sejak itu.
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto lulus dari Akademi Militer Nasional (Akmil) Magelang pada 1974 dan mengawali karier di TNI Angkatan Darat.
Ia bertugas di pasukan khusus Kopassus, termasuk unit anti-teror Detasemen 81, dan menempati berbagai posisi komando.
Pada pertengahan 1990-an ia menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Pada 1998 ia diangkat sebagai Panglima Kostrad, namun akhir tahun itu ia diberhentikan dari dinas aktif di tengah krisis politik dan kontroversi.
Setelah pensiun dari pekerjaan di militer, Prabowo menekuni usaha bisnis sebelum memasuki politik, ia membantu mendirikan Partai Gerindra pada 2008.
Ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia pada periode 2019–2024 dan pada Pemilu 2024 terpilih menjadi Presiden Indonesia. (daf)