MEGAPOLITIK.COM - Di media sosial tengah ramai beredar daftar 46 konglomerat Indonesia yang disebut-sebut membeli Patriot Bonds milik Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Padahal, kupon imbal hasil obligasi ini hanya sekitar 2 persen—jauh lebih rendah dibandingkan surat utang negara (SUN) yang masih menawarkan lebih dari 6 persen.
Deretan Nama Besar di Daftar Patriot Bonds
Daftar yang beredar luas di Instagram, salah satunya melalui akun @profesor_saham, menampilkan sederet taipan top tanah air. Nama-nama besar seperti Antony Salim, Prajogo Pangestu, Aguan (Sugianto Kusuma), Franky Widjaja, Boy Thohir, James Riady, Tommy Winata, Dato Tahir, hingga Budi Hartono muncul dalam dokumen tersebut.
Selain itu, tokoh industri lain juga tercantum, mulai dari Hilmi Panigoro (Amman Mineral), Sukanto Tanoto (RGE), Sjamsul Nursalim (Gajah Tunggal/MAP), hingga Arsjad Rasjid (Indika Energy).
Total ada 46 pengusaha yang disebut dalam daftar.
Namun menariknya, tak terlihat nama-nama konglomerat populer lainnya seperti Chairul Tanjung (CT Corp), Hary Tanoesoedibjo (MNC Group), maupun keluarga Bakrie.
Daftar 46 Nama Konglomerat dalam Dokumen Patriot Bonds
Beberapa nama yang disebut antara lain:
- Antony Salim – Salim & DCI (3)
- Prajogo Pangestu – Barito (3)
- Sugianto Kusuma – Agung Sedayu & Erajaya (3)
- Franky Widjaja – Sinar Mas (3)
- Boy Thohir, Edwin Soeryadjaya – Adaro & Saratoga (3)
- James Riady – Lippo (1.5)
- Tommy Winata – Artha Graha (1.6)
- Dato Tahir – Mayapada (1)
- Budi Hartono – Djarum (3)
- Hilmi Panigoro – Amman Mineral (1.5)
- Gunawan Lim – Harita (1.5)
- Martua Sitorus – KPN (1)
- Martias – First Resources (1)
- Prijono Sugiarto – Astra (3)
- Peter Sondakh – Rajawali Corpora (1
- Eddy Sugianto – Mandiri Coal (1)
- Eddy Sariaatmadja – Emtek Group (1.5)
- Kiki Barki – Harum Energy (1)
- Bachtiar Karim – Musim Mas (1)
- William Katuari – Wings (1.1)
- Low Tuck Kwong – Bayan Resources (3)
- Arif Rachmat – Triputra (0.75)
- Harun Hajadi – Ciputra Group (0.3)
- Sukanto Tanoto – RGE Group (1.5)
- Djoko Susanto – Alfa Group (0.8)
- Alexander Tedja – Pakuwon Group (1.1)
- Nurhayati Subakat – Paragon (0.1)
- Putra Sampoerna – Sampoerna Agro (0.5)
- Mucki Tan – Rodamas Group (0.3)
- Renaldo Santosa – Japfa (0.275)
- Jogi Hendra Atmadja – Mayora (1)
- Soetjipto Nagaria – Summarecon (0.55)
- Haryanto Adikoesoemo – AKR (0.25)
- Widarto Oey – Sungai Budi Group (0.3)
- Sjamsul Nursalim – Gajah Tunggal/MAP (1.5)
- Soedomo Mergonoto – Kapal Api Group (0.275)
- Chandy Kusuma – FKS Group (0.3)
- Arsjad Rasyid – Indika Energy (0.3)
- Kuncoro Wibowo – Kawan Lama Group (0.3)
- Husodo Angkosubroto – Gunung Sewu (0.3)
- Sudhamek – Garudafood (0.3)
- Muki Hamami – Trakindo Group (0.5)
- Chearavanont – Charoen Pokphand (0.3)
- Handojo S. Muljadi – Tempo Scan Pacific (0.5)
- Marcel Menaro – Meratus Line (0.1)
- Rukun Rahardja Group – Rukun Rahardja Group (0.2)
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) juga sudah buka suara terkait dokumen beredar yang disebut-sebut sebagai daftar pembeli Patriot Bonds.
Pihak Danantara menegaskan bahwa dokumen tersebut bukanlah dokumen resmi.
MD Global Relations and Governance BPI Danantara, Mohamad Al-Arief, menekankan tidak pernah ada pengumuman publik soal hal itu.
“Berkaitan dengan adanya informasi yang beredar terkait Patriot Bonds, perlu kami tegaskan bahwa informasi tersebut bukan informasi resmi dan hingga saat ini tidak ada pengumuman yang dikeluarkan,” kata Al-Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10), sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.
Apa Itu Patriot Bonds? Ini Penjelasan Lengkapnya
Patriot Bonds belakangan jadi perbincangan hangat setelah beredar daftar nama-nama konglomerat yang disebut membeli instrumen ini.
Namun, sebenarnya apa itu Patriot Bonds? Apakah sama dengan surat utang negara biasa?
Patriot Bonds adalah instrumen surat utang atau obligasi khusus yang diterbitkan pemerintah atau lembaga negara dengan tujuan strategis tertentu.
Istilah “patriot” disematkan karena pembelian obligasi ini dianggap sebagai bentuk dukungan dan partisipasi langsung terhadap pembangunan nasional.
Berbeda dengan surat utang biasa yang fokus pada imbal hasil (return), Patriot Bonds lebih menekankan pada nilai simbolis dan kontribusi terhadap negara.
Imbal Hasil Patriot Bonds
Menariknya, kupon atau imbal hasil Patriot Bonds relatif kecil, hanya sekitar 2%. Angka ini jauh di bawah Surat Utang Negara (SUN) yang rata-rata masih menawarkan imbal hasil lebih dari 6%.
Karena itu, instrumen ini bukan ditujukan bagi investor yang mencari keuntungan besar, melainkan lebih kepada mereka yang ingin memberikan dukungan finansial terhadap proyek strategis pemerintah.
Isu Patriot Bonds ramai setelah muncul dokumen tidak resmi yang beredar di media sosial, berisi daftar 46 pengusaha besar Indonesia yang disebut membeli obligasi tersebut.
Namun, pihak Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sudah menegaskan bahwa dokumen itu bukan dokumen resmi dan hingga kini tidak ada pengumuman publik terkait Patriot Bonds. (tam)




