Selasa, 21 Oktober 2025
Iklan Pejabat

Gak Cuma Video Prabowo di Bioskop, Ini Deretan Pejabat Lain Masuk Iklan yang Tuai Pro Kontra

Tak Hanya Prabowo, Ada Pejabat Lain Pernah Masuk Iklan

Rabu, 17 September 2025 - 21:28

IKLAN - Tak Hanya Video Prabowo Muncul di Bioskop, Ini Deretan Pejabat Lain Masuk Iklan yang Justru Menuai Pro Kontra (Kolase: Mega Politik)

MEGAPOLITIK.COM - Baru-baru ini, jagat maya diramaikan oleh beredarnya rekaman video capaian program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang tayang di layar bioskop.

Kemunculan video tersebut di ruang hiburan publik langsung menuai sorotan warganet, baik pro maupun kontra.

Banyak yang menilai, konten iklan pejabat semacam itu terasa kurang tepat ditampilkan di tengah kondisi saat ini.

Pihak Cinema XXI kemudian memberikan klarifikasi bahwa mereka memastikan penayangan terakhir video mengenai kinerja kabinet Presiden Prabowo berlangsung pada akhir pekan lalu, tepatnya 9–14 September 2025.

Jaringan bioskop terbesar di Indonesia itu menegaskan bahwa materi yang muncul di layar lebar tersebut bukan iklan politik, melainkan bagian dari iklan layanan masyarakat (ILM).

“Sebagai jaringan bioskop, kami memang menyediakan ruang untuk penyampaian informasi publik dari pemerintah dalam format ILM,” jelas Corporate Secretary Cinema XXI, Indah Tri Wahyuni, Senin (15/9/2025)

Ia menambahkan, penayangan video terkait kinerja sosial kabinet Prabowo merupakan ILM dengan durasi tayang hanya satu minggu.

Ramainya pembicaraan publik muncul setelah sejumlah penonton menemukan tayangan video itu muncul sebelum film dimulai, berdampingan dengan trailer dan iklan komersial lain. 

Bahkan, ada penonton yang merekam momen tersebut hingga tersebar luas di media sosial.

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, ikut angkat bicara.

Ia menekankan bahwa bioskop pada dasarnya sama saja dengan televisi, sebuah medium yang bisa diisi iklan, baik komersial maupun non-komersial.

Perlu dicatat, ini juga bukan kali pertama bioskop memutar materi tentang capaian pemerintah. 

Sebelumnya, sejumlah iklan serupa yang menampilkan pejabat dan program dalam negeri juga pernah tayang di layar lebar, layar kaca, dan media lainnya.

Deretan Pejabat Masuk Iklan, Tuai Pro Kontra

1. Prabowo Subianto (Penayangan Video di Bioskop)

Video Presiden Prabowo Subianto diputar bioskop sebelum tayangan film dimulai (Foto: X @puspanrd)

Dari sejumlah rekaman layar bioskop yang beredar di media sosial, terlihat bahwa iklan tersebut menampilkan berbagai program unggulan Presiden Prabowo.

Mulai dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat, semuanya ditampilkan dengan detail capaian yang diklaim berhasil diraih.

Misalnya, produksi beras nasional yang mencapai 21,7 juta ton per Agustus 2025, serta beroperasinya 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dalam tayangan itu, Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk memberantas kemiskinan di Indonesia.

Ia menegaskan keberhasilan program makan bergizi gratis yang telah dijalankan sejak awal tahun dan disebut telah menjangkau hingga 20 juta penerima manfaat.

Selain itu, video yang diputar sebelum film utama di bioskop juga menampilkan data pencapaian lain, seperti berdirinya 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih serta pengoperasian ribuan SPPG di berbagai wilayah.

Tak hanya itu, video tersebut turut menyoroti capaian sektor pangan.

Disebutkan produksi beras nasional mencapai 21.760.000 ton hingga Agustus 2025, cetak sawah seluas 225 ribu hektare, hingga keberhasilan ekspor jagung sebanyak 1.200 ton di awal tahun.

Pemutaran iklan yang cukup ramai diperbincangkan ini hanya berlangsung selama sepekan, tepatnya pada 9–14 September 2025.

2. Erick Thohir (Foto di Layar ATM Bank BUMN)

Foto Erick Thohir di layar mesin ATM bank BUMN (Foto: Dok. Istimewa)

Pada 2021 lalu, publik sempat dihebohkan dengan kemunculan wajah Menteri BUMN Erick Thohir di layar ATM milik bank-bank BUMN.

Langkah itu menuai pro-kontra, bahkan sebagian pihak menuding Erick tengah memanfaatkan fasilitas negara demi mendongkrak popularitas pribadi.

Menanggapi sorotan tersebut, Erick akhirnya angkat bicara saat hadir di program Kick Andy yang dipandu Andi F. Noya dan tayang di Metro TV.

Ia menegaskan bahwa tujuannya semata-mata untuk menyampaikan pesan moral terkait nilai AKHLAK, sama seperti ketika ia menyuarakan pentingnya protokol kesehatan.

“Bayangkan kalau saya pasang di BCA, itu baru namanya propaganda. Sementara AKHLAK ini bukan hanya milik BUMN, tapi juga sudah menjadi gerakan ASN yang digaungkan oleh Pak Tjahjo dan Bapak Presiden,” ujar Erick.

Erick pun menepis tudingan bahwa dirinya sedang melakukan kampanye terselubung.

Menurutnya, tidak ada yang salah jika fasilitas BUMN digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan positif.

Ia bahkan mencontohkan, banyak kementerian lain yang memasang baliho di depan kantor masing-masing.

“Kalau begitu, apakah itu berarti mereka mempromosikan diri? Kan tidak. Memang letaknya di depan kantor kementeriannya. Sama halnya ketika ada gambar saya bersama Pak Basuki (Menteri PUPR) dalam kampanye AKHLAK, itu murni karena ada kerja sama antara Kementerian PUPR dan BUMN,” jelasnya.

3. Ganjar Pranowo (Muncul pada Tayangan Azan Magrib di Televisi)

Tangkapan layar tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo (Foto: X @Yom_N_Friends)

Ganjar Pranowo sempat jadi sorotan publik pada 2023 lalu setelah wajahnya muncul dalam video azan magrib yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi nasional.

Saat itu, Ganjar tengah berstatus sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan sehingga kemunculannya di tayangan religi tersebut memicu perdebatan.

Dalam video itu, Ganjar digambarkan sedang berwudhu lalu melaksanakan salat berjamaah di masjid, mengenakan baju koko putih, peci hitam, dan sarung.

Adegan itu langsung menimbulkan polemik.

Sebagian pihak menilai tayangan tersebut sarat dengan politik identitas karena menonjolkan sisi religius seorang kandidat yang akan maju di Pilpres.

Anggota Bawaslu, Totok Hariyono, bahkan menyebut lembaganya sempat menelusuri ada tidaknya potensi pelanggaran etik atau norma kampanye.

Sementara pengamat pemilu, Kaka Sumita, berpendapat tayangan itu mengarah pada politisasi identitas karena berusaha menampilkan sisi agama Ganjar di ruang publik untuk memengaruhi pemilih.

Namun, bantahan datang dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Menurutnya, video azan tersebut hanya memperlihatkan kehidupan spiritual Ganjar yang religius, bukan bentuk kampanye terselubung.

Reaksi warganet pun terbelah.

Ada yang menilai Ganjar sedang memainkan politik identitas, apalagi karena sebelumnya belum pernah ada pejabat publik yang tampil dalam video azan menjelang pemilu.

Namun ada pula yang menganggap tayangan itu sekadar ajakan untuk beribadah, tanpa muatan politik.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya angkat bicara.

Mereka memastikan bahwa tayangan azan magrib dengan sosok Ganjar Pranowo bukanlah pelanggaran.

Alasannya, pada saat itu Ganjar belum resmi mendaftar sebagai calon presiden ke KPU sehingga tidak bisa dianggap sebagai kampanye politik.

4. Jokowi (Video Kinerja Tampil di Bioskop)

Cuplikan iklan terkait keberhasilan pembangunan bendungan ala pemerintahan Jokowi (Foto: Youtube Jokowi)

Pada 2018, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menayangkan iklan capaian kinerja pemerintah di layar bioskop, tepat menjelang penetapan pasangan capres-cawapres untuk Pemilu 2019.

Saat itu, langkah tersebut menuai sorotan publik.

Namun Menteri Komunikasi dan Informatika kala itu, Rudiantara, menegaskan bahwa kontrak penayangan berakhir pada 20 September 2018, bertepatan dengan masa penetapan capres dan cawapres.

Menurutnya, tayangan itu tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye karena tidak menyinggung visi maupun misi calon presiden.

Rudiantara menyebut iklan Jokowi hanyalah bagian dari iklan layanan masyarakat, sama halnya dengan iklan rokok, properti, hingga promosi Asian Games yang juga hadir di layar lebar.

Bahkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kala itu tidak mempermasalahkan penayangan tersebut.

Video iklan berjudul 2 Musim, 65 Bendungan itu menyoroti program pembangunan infrastruktur sumber daya air di berbagai daerah.

Berdurasi sekitar 4 menit 30 detik, tayangan tersebut menampilkan visualisasi bendungan yang tengah dikerjakan, lengkap dengan suara Jokowi yang menjelaskan pentingnya ketahanan pangan.

Pada bagian awal, video menggambarkan pekerja proyek bendungan, lalu muncul narasi soal ancaman kekeringan dan pentingnya ketersediaan air untuk pertanian.

Menariknya, ada testimoni dari seorang petani bernama M. Solihin.

Ia menuturkan bahwa kehadiran waduk memberi manfaat besar bagi para petani.

Jika sebelumnya hanya bisa panen sekali setahun karena bergantung pada hujan, kini mereka dapat menanam dua kali dalam setahun berkat pasokan air yang stabil.

Solihin pun berharap pemerintah terus memperbanyak pembangunan waduk agar petani sejahtera dan ketahanan pangan nasional semakin kuat.

Di bagian akhir video, muncul kembali suara Jokowi yang menekankan bahwa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang berdaulat dalam pangan bila jumlah bendungan dan saluran irigasi masih terbatas.

Tayangan itu ditutup dengan slogan #MenujuIndonesiaMaju, menegaskan visi pemerintah untuk memperkuat ketersediaan air sebagai fondasi utama ketahanan pangan.

Penutup

Fenomena pejabat tampil dalam berbagai format iklan, baik di bioskop, layar ATM, maupun televisi, tampaknya akan terus menuai pro dan kontra di masyarakat.

Sebagian publik menilainya sebagai strategi komunikasi pemerintah untuk menyampaikan pesan pembangunan, sementara lainnya melihat ada potensi politisasi ruang publik.

(apr)

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id