Selama masa jabatannya, Neni banyak berfokus pada peningkatan layanan publik, pemberdayaan perempuan, serta pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
5. Najirah – Wakil Wali Kota Bontang
Ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bontang periode kepemimpinan sebelumnya, mendampingi Wali Kota Basri Rase.
Pada Pilkada lalu, ia kembali maju, tetapi akhirnya kalah dari pasangan Neni Moerniaeni - Agus Haris.
Meski demikina, nama Najirah menjadi salah satu bukti bahwa tokoh perempuan di Kota Bontang, bisa berada pada pucuk tertinggi jabatan pemerintahan.
Hadirnya para perempuan di kursi jabatan kepala daerah ni menunjukkan bahwa Kalimantan Timur bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya akan sumber daya manusia yang berani memimpin dan berbuat nyata.
Dari Angela Idang Belawan yang menoreh sejarah sebagai bupati perempuan pertama di Mahakam Ulu, hingga Najirah yang membuktikan perempuan juga mampu bersaing di panggung politik Bontang—semuanya menjadi potret kuat bahwa kepemimpinan perempuan bukan sekadar simbol, melainkan kekuatan nyata pembangunan daerah.
Keberhasilan mereka membuka jalan bagi generasi baru perempuan Kaltim untuk berani tampil, bersuara, dan berkontribusi lebih jauh dalam pemerintahan.'
Semangat mereka adalah pengingat bahwa politik bukan hanya milik laki-laki, melainkan ruang bersama untuk menciptakan perubahan dan membawa masyarakat menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan. (tam)