MEGAPOLITIK.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, melontarkan sindiran tajam terkait keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong.
Sindiran itu ia sampaikan saat dirinya turut hadir jelang kebebasan Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8/2025) malam.
Ketika mendapatkan kesempatan berbicara, Said Didu menyebut soal pesanan dari Solo yang sudah tak laku lagi.
Said Didu: Pesanan dari Solo Tak Laku
Menurut Said Didu, keputusan Prabowo membebaskan Tom Lembong dari kasus impor gula bukan sekadar tindakan hukum biasa.
Ia menilai hal itu sebagai sinyal politik yang kuat dari Prabowo kepada pihak-pihak tertentu.
“Hukum, jangan bermain-main lagi dengan pesanan-pesanan. Apalagi pesanan dari Solo yang tak laku,” ujar Said Didu.
Meski tak menyebut nama, publik menangkap pernyataan "pesanan dari Solo" sebagai sindiran yang ditujukan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang memang berasal dari Solo.
Prabowo Dinilai Ingin Berjalan dengan Orang-Orang yang Benar
Said Didu menilai Prabowo kini tengah mengukuhkan posisinya untuk memutus pengaruh-pengaruh lama dan berjalan bersama pihak yang menurutnya benar.
“Pak Prabowo sudah menyatakan: ‘Eh, pesananmu nggak laku lagi. Saya jalan di jalurku bersama orang benar,’” katanya tegas.
Tom Lembong Divonis, Lalu Diberi Abolisi
Tom Lembong sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara dalam kasus impor gula saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Namun, banyak pakar menilai kasus itu sarat muatan politik dan semestinya tak layak sampai memenjarakan Tom.
Presiden Prabowo kemudian memberikan abolisi, yang berarti penghentian penuntutan, sehingga Tom resmi bebas dari jerat hukum.
“Saya pikir ini pesan terhadap abolisi kepada Tom Lembong—dan juga pesan kepada semua yang biasa bermain di balik layar hukum,” pungkas Said Didu. (tam)