MEGAPOLITIK.COM - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyoroti pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menurutnya “tidak masuk akal” dalam pidatonya pada Nota Keuangan RAPBN 2026 di Rapat Paripurna DPR RI ke-1 Tahun Sidang 2025-2026, Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa setiap rupiah uang rakyat harus dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Setiap rupiah, setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga. Harus kita jaga. Jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat. Jangan seenak-enaknya," ujarnya.
Ia turut menjelaskan konsep return on asset (ROA) dalam dunia bisnis sebagai tolok ukur keberhasilan, lalu menyoroti aset BUMN.
“Dalam dunia bisnis, dalam dunia usaha kita mengenal istilah return on asset... Untuk bangsa Indonesia cukup 5%. Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN kita asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 triliun US Dolar. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar dolar. Kalau 50 miliar dolar APBN kita tidak defisit," ujarnya.
Lalu ia memberikan komentar soal sistem pengelolaan komisaris dan direktur BUMN yang menurutnya tidak efisien.