MEGAPOLITIK.COM - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, memilih untuk tidak menanggapi pertanyaan terkait dugaan keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam kasus pengamanan situs judi online.
Saat ditanya awak media ketika dirinya hadir dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025), Jokowi memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu.
“Enggak, (tanya soal) yang berkaitan dengan ini (ijazah) saja,” kata Jokowi singkat.
Sebagai informasi, kedatangan Jokowi ke Bareskrim Polri itu, karena ia menjalani pemeriksaan atau memberikan keterangan soal dugaan penggunaan ijazah palsu.
Selain membahas soal keabsahan ijazah, penyidik juga menggali informasi mengenai aktivitas Jokowi semasa menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sebelumnya, eks Budi Arie Setiadi, membantah keras tudingan yang menyebut dirinya pernah menerima "jatah" 50 persen saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), dalam kasus dugaan mafia akses situs judi online, tepatnya pada persoalan dugaan pengamanan judi online.
Pernyataan ini ia sampaikan menyusul kemunculan namanya dalam dakwaan terkait perkara tersebut.
"Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar," ujar Budi Arie dalam keterangan pers tertulis, Senin (19/5/2025), dikutip dari Detik.com.
Ia menegaskan tidak pernah mengetahui atau terlibat dalam kesepakatan semacam itu.
"Kalau ada yang bilang saya akan diberi jatah 50 persen, itu hanya omong kosong. Saya tak pernah tahu, tak pernah diberi tahu, apalagi menerima aliran dana. Faktanya nol besar," tegasnya.