• Indonesia akan membebaskan produk pangan dan pertanian asal AS dari semua rezim perizinan impor, termasuk persyaratan keseimbangan komoditas.
• Transparansi dan keadilan terkait indikasi geografis akan dijaga.
• Memberikan status permanen Fresh Food of Plant Origin (FFPO) untuk seluruh produk tanaman asal AS yang relevan.
• Menerima sistem pengawasan regulasi AS termasuk daftar fasilitas daging, unggas, dan produk susu AS serta menerima sertifikat yang dikeluarkan oleh otoritas AS.

Indonesia juga berkomitmen untuk:

• Menghapus hambatan perdagangan digital, jasa, dan investasi.
• Memberikan kepastian terkait transfer data pribadi ke AS.
• Menghapus tarif untuk “produk tidak berwujud” dan menghentikan persyaratan deklarasi impor terkait.
• Mendukung moratorium permanen bea masuk untuk transmisi elektronik di WTO secara langsung dan tanpa syarat.
• Mengimplementasikan efektif Inisiatif Bersama Regulasi Jasa Domestik, termasuk mengajukan komitmen spesifik yang telah direvisi ke WTO untuk disertifikasi.

Komitmen di Bidang Industri, Tenaga Kerja, dan Lingkungan

Indonesia akan bergabung dalam Global Forum on Steel Excess Capacity dan mengambil tindakan nyata untuk mengatasi kelebihan kapasitas baja global serta dampaknya.

Melindungi hak-hak buruh yang diakui secara internasional, termasuk:

• Melarang impor barang yang dihasilkan dari kerja paksa.
• Mengubah undang-undang ketenagakerjaan untuk menjamin kebebasan berserikat dan hak perundingan bersama.
• Memperkuat penegakan hukum ketenagakerjaan.

Memelihara perlindungan lingkungan tingkat tinggi, termasuk:

• Meningkatkan tata kelola sektor kehutanan dan melawan perdagangan hasil hutan ilegal.
• Mendorong efisiensi sumber daya.
• Menerapkan penuh Perjanjian WTO tentang Subsidi Perikanan.
• Memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, serta perdagangan satwa liar ilegal.