Kemudian pertanyaan itu dijawab oleh salah seorang bawahannya yakni di angka Rp 42 Miliar .
Berlanjut, diketahui kemudian Masjid Al Jabbar itu dibangun melalui dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).
"Oh jadi Al Jabbar itu dibangun melalui dana pinjaman," kata Dedi Mulyadi.
Ia lantas bertanya berapa yang harus dibayar pemerintah untuk dana utang pembangunan Masjid Al Jabbar tersebut.
Ini dijawab bawahan Dedi Mulyadi, bahwa pokok utangnya adalah Rp 3,4 Triliun.
"Oh 3,4 (triliun). Itu pokoknya punya kewajiban nyicil aja. Enggak bukan saya, pemerintah (nyicil). Ya tak ada masalah. Kan itu kan untuk biaya pembangunan," kata Dedi Mulyadi.