Senin, 20 Oktober 2025

Daftar Menteri ESDM Sejak Era Megawati Sampai Sekarang, Ada SBY hingga Bahlil Lahadalia

Sabtu, 14 Juni 2025 - 16:51

POTRET - Deretan Menteri ESDM sejak Era Megawati (Kolase: Mega Kaltim)

MEGAPOLITIK.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah berdiri sejak 11 September 1945, menjadikannya salah satu lembaga tertua yang mengelola sektor pertambangan di Indonesia.

Pada masa awal kemerdekaan, urusan pertambangan ditangani oleh sebuah lembaga bernama Jawatan Tambang dan Geologi.

Lembaga tersebut sebelumnya dikenal dengan nama Chisitsu Chosajo di bawah Kementerian Kemakmuran.

Menteri yang pertama kali memimpin lembaga ini adalah Ir. Surachman Tjokroadi.

Berikut urutan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 2000-an, yakni mulai masa kepemimpinan Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri.

1. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. (26 Oktober 1999-9 Agustus 2001)

Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, atau yang akrab disapa SBY, lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949.

Selain dikenal luas sebagai Presiden Republik Indonesia keenam, sekaligus jenderal berbintang empat dari kalangan militer, SBY juga pernah menduduki kursi Menteri ESDM (1999-2001).

SBY adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo, seorang purnawirawan Letnan Satu, dan Sitti Habibah, putri dari salah satu pendiri Pondok Pesantren Tremas.

Selama pendidikan AKABRI, SBY meraih predikat lulusan terbaik AKABRI pada tahun 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Setelah lulus AKABRI, SBY menikah dengan Kristiani Herawati, yang lebih dikenal dengan nama Ani Yudhoyono, putri ketiga dari almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

2. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.A., M.Sc (9 Agustus 2001-20 Oktober 2009)

Purnomo Yusgiantoro (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Purnomo Yusgiantoro, yang lahir di Semarang, 16 Juni 1951 adalah pendiri Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) pada 2016 dan menjadi pengajar ekonomi energi di ITB sejak 2014.

Purnomo Yusgiantoro turut mendirikan Universitas Pertahanan (Unhan) dan masih aktif mengajar di sana.

Saat ini, Purnomo Yusgiantoro menjabat sebagai penasihat senior di Kantor Eksekutif Presiden RI.

Purnomo Yusgiantoro pernah menjadi konsultan Bank Dunia dan ADB, Ketua Dewan Komisaris Pertamina, serta Wakil Gubernur Lemhannas.

Purnomo Yusgiantoro menjabat sebagai Menteri ESDM (2001–2009) dan Menteri Pertahanan (2009–2014).

Di kancah internasional, Purnomo Yusgiantoro pernah menjadi Gubernur, Sekjen, dan Presiden OPEC, serta Ketua ASEAN Ministers of Energy Meeting (AMEM).

3. Dr. Darwin Zahedy Saleh (22 Oktober 2009-19 Oktober 2011)

Darwin Zahedy Saleh (Foto: Dok. Humas Kementerian ESDM)

Dr. Darwin Zahedy Saleh, S.E., M.B.A. lahir di Sapat, Indragiri Hilir, Riau, pada 29 Oktober 1960, dari pasangan HM Saleh dan Hj. Raja Pujian S.

Darwin Zahedy Saleh meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), lalu melanjutkan pendidikan S2 di bidang Administrasi Bisnis di Middle Tennessee State University, Amerika Serikat.

Karier Darwin Zahedy Saleh dimulai sebagai dosen FEUI sejak 1986, sekaligus membuka kiprahnya di bidang keuangan, perbankan, hingga konsultasi manajemen.

Reputasinya yang kuat di dunia akademis dan profesional mengantarkan Darwin Zahedy Saleh pada kepercayaan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009.

Darwin Zahedy Saleh mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (7/2/2025) di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, sekitar pukul 18.39 WIB.

Apel Persada dalam upacaran pemakaman Almarhum Darwin Zahedy Saleh dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Sabtu (8/2/2025).

4. Ir. Jero Wacik (19 Oktober 2011-5 September 2014)

Jero Wacik (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Rabu, 3 September 2014 menjadi hari kelam bagi Jero Wacik, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkannya sebagai tersangka kasus pemerasan dan penyalahgunaan wewenang selama menjabat di Kementerian ESDM.

Jero Wacik diduga memerintahkan pengumpulan dana melalui cara-cara ilegal, seperti pengadaan fiktif dan permintaan dana dari rekanan kementerian, yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp9,9 miliar.

Jero Wacik dijerat dengan Pasal 12 huruf E juncto Pasal 23 dan Pasal 421 KUHP.

Sebelumnya, sosok kelahiran Singaraja, Bali, pada 24 April 1949 ini juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

Lulusan Teknik Mesin ITB dan Ekonomi UI ini dikenal sebagai pengusaha pariwisata dan politisi Partai Demokrat.

Selama menjabat menteri, Jero Wacik dikenal aktif mempromosikan pariwisata nasional dan menekankan pentingnya pembenahan budaya serta keamanan destinasi wisata.

Namun, akhir karier Jero Wacik tercoreng oleh kasus korupsi dana operasional menteri (DOM) yang bermula sejak menjabat di Kementerian Pariwisata hingga ESDM.

5. Sudirman Said (27 Oktober 2014-27 Juli 2016)

Sudirman Said (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Sudirman Said adalah mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Lahir di Brebes, 16 April 1963, Sudirman Said merupakan lulusan George Washington University, AS, dan dikenal sebagai birokrat, akademisi, wirausahawan, serta politisi.

Sebelum menjadi menteri, Sudirman Said sempat menjabat Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk dan Direktur Utama PT Pindad.

Setelah dicopot dari kabinet akibat kontroversi Freeport dan PLN, Sudirman Said mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2018, namun kalah dari Ganjar Pranowo.

Sudirman Said juga aktif di bidang sosial dan pendidikan, pernah menjabat Sekjen PMI, mendirikan Institut Harkat Negeri, dan menjadi pengajar di berbagai kampus.

Sudirman Said juga pernah menjadi Komisaris Utama PT Food Station dan PT Transjakarta.

Dalam Pilpres 2024, Sudirman Said menjadi Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sudirman Said sempat berencana maju di Pilgub DKI 2024 lewat jalur independen bersama Abdullah Mansuri, namun gagal memenuhi syarat jumlah dukungan KTP.

6. Arcandra Tahar (27 Juli 2016-15 Agustus 2016)

Arcandra Tahar (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Arcandra Tahar, pria kelahiran Padang, 10 Oktober 1970, dikenal sebagai tokoh penting di sektor energi.

Arcandra Tahar sempat menjabat Menteri ESDM pada Juli 2016, namun dicopot karena isu dwi kewarganegaraan.

Setelah melepaskan kewarganegaraan AS, Arcandra Tahar kembali dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM pada Oktober 2016, mendampingi Ignasius Jonan.

Lulusan ITB dan Texas A&M University ini kemudian diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama PT Pertamina pada November 2016.

Kemudian, Arcandra Tahar menjabat sebagai Komisaris Utama PGN.

7. Luhut Binsar Pandjaitan (16 Agustus 2016-13 Oktober 2016)

Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, lahir di Toba Samosir, 28 September 1947.

Luhut Binsar Pandjaitan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (2014–2015), Menko Polhukam (2015), dan sejak 2016 menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Luhut Binsar Pandjaitan juga sempat menjadi Pelaksana Tugas Menteri ESDM menggantikan Arcandra Tahar yang diberhentikan karena polemik kewarganegaraan.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Abdurrahman Wahid, dan juga sebagai Dubes RI untuk Singapura.

8. Ignasius Jonan (14 Oktober 2016-23 Oktober 2019)

Ignasius Jonan (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Lahir di Singapura, 21 Juni 1963, Ignasius Jonan tumbuh di Indonesia dan menempuh pendidikan akuntansi di Unair, lalu melanjutkan studi ke Tufts University dan Harvard.

Nama Ignasius Jonan mencuat saat berhasil mereformasi PT KAI dari perusahaan merugi menjadi layanan publik yang andal.

Berkat prestasinya, Ignasius Jonan ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan (2014–2016), lalu menjadi Menteri ESDM (2016–2019) menggantikan Arcandra Tahar.

Setelah tak lagi di pemerintahan, Ignasius Jonan aktif di sektor bisnis dan menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan besar, seperti Sido Muncul dan Unilever Indonesia.

9. Arifin Tasrif (23 Oktober 2019-19 Agustus 2024)

Arifin Tasrif (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Lahir di Jakarta, 19 Juni 1953, Arifin Tasrif menempuh pendidikan di Teknik Kimia ITB.

Arifin Tasrif menjabat sebagai Menteri ESDM periode 2019-2024.

Sebelumnya, Arifin Tasrif pernah menjadi Dubes RI untuk Jepang, Dirut PT Pupuk Sriwijaya, PT Petrokimia Gresik, dan PT Rekayasa Industri.

Arifin Tasrif juga menerima penghargaan AFEO Honorary Fellowship Award (2011) atas kontribusinya di bidang keinsinyuran.

Arifin Tasrif menjadi dirut pertama holding BUMN pupuk untuk mengoordinasikan produksi dan distribusi lima perusahaan nasional.

10. Bahlil Lahadalia (19 Agustus 2024-sekarang)

Bahlil Lahadalia (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Lahir di Banda, Maluku, 7 Agustus 1976, Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan di Papua dan kuliah sambil bekerja di Jayapura.

Bahlil Lahadalia aktif di organisasi mahasiswa, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan sempat menjadi Bendahara Umum PB HMI.

Nama Bahlil Lahadalia melejit saat menjabat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) (2015–2019), yang membawanya dekat dengan Presiden Jokowi.

Bahlil Lahadalia mendukung Jokowi di Pilpres 2019 lewat Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) dan menjadi Kepala BKPM.

Pada Pilpres 2024, Bahlil Lahadalia menjadi tim sukses Prabowo-Gibran.

Usai kemenangan Prabowo, Bahlil Lahadalia hlil diangkat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (shi)

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id