MEGAPOLITIK.COM - Tak selang dua hari usai dilaksanakannya Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila Kemlu pada Selasa (2/6/2025), isu reshuffle pada Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto mulai beredar di media sosial.
Pergeseran jabatan hingga digantinya sosok-sosok menteri di Kabinet Merah Putih itu bahkan memunculkan spekulasi nama menteri yang sepertinya akan dicopot oleh Prabowo Subianto.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi adalah nama pertama yang santer jabatannya akan direshuffle.
"Isu kocok ulang kabinet atau reshuffle kembali menghangat. Kabar yang diterima, sejumlah Menteri akan diganti dan bertukar posisi. Seperti Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi akan dicopot sebagai Menteri Koperasi," tulis akun X @TxtDriPolitik.
Isu beredar, Budi Arie Setiadi akan digantikan oleh Budisatrio Djiwandono, keponakan Prabowo yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR-RI sekaligus juga Wakil Ketua Komisi I DPR-RI (2024–sekarang).
Nama lain yang juga mencuat adalah orang dekat Prabowo, yaitu Sugiono yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Kabarnya, Sugiono akan digantikan oleh Menlu era Jokowi, Retno Marsudi. Dalam kabar beredar itu, Sugiono diplot untuk menggantikan posisi Prasetyo Hadi (menjabat Menteri Sekretaris Negara).
Isu reshuffle di Kabinet Merah Putih tersebut, juga sudah direspon oleh pihak Istana.
Terbaru, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (2/6/2025), menyebut, reshuffle itu masih spekulasi.
"Tentu sifatnya masih spekulasi (reshuffle). Walaupun reshuffle itu bisa saja dilakukan presiden, kapan pun presiden mau. Tapi sepanjang tidak diumumkan oleh presiden, ya, tidak disampaikan langsung oleh presiden, karena yang berhak menyampaikan ini kan hanya presiden," katanya.
Ia lanjutkan, bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Terkait isu beredar, Hasan Nasbi menyebutnya sebagai bunga-bunga demokrasi.
"Ini hak prerogatif presiden. Jadi suara-suara di luar (isu reshuffle), anggap saja bagian dari bunga-bunga demokrasi lah," ujarnya. (tam)