Demokrat ingin memanfaatkan leverage ini untuk mendorong tujuan kebijakan mereka di bidang kesehatan, termasuk:
- Menjamin subsidi asuransi kesehatan bagi individu berpenghasilan rendah tidak berakhir
- Membatalkan pemotongan Medicaid oleh administrasi Trump
Akhirnya terjadi kebuntuan — masing-masing pihak saling menyalahkan atas penutupan ini, dan situasi ini baru akan selesai ketika Kongres mengesahkan rancangan pendanaan.
Gedung Putih Mulai Memantau Durasi Shutdown
Sebelumnya, Gedung Putih meluncurkan jam mundur penutupan di situs webnya.
Jam itu kini diganti dengan penghitung yang memantau berapa lama pemerintah tetap tutup.
Situs web saat ini menampilkan tulisan: “Demokrat telah menutup pemerintah.”
Partai Republik dan Demokrat Saling Menyalahkan
Saat pemerintah federal AS tutup, anggota kedua partai saling lempar tuduhan.
Dari pihak Demokrat:
Congressman Bill Foster menyatakan bahwa Republik bertanggung jawab karena mengontrol DPR, Senat, dan Gedung Putih. Keluarga di seluruh negeri akan “terus menanggung akibat” kecuali Republik mau berunding.
Representative Joe Morelle mengatakan ia “sangat frustrasi” dan menyatakan shutdown adalah akibat langsung dari “administrasi yang brutal dan tidak kompeten”.
Gubernur California Gavin Newsom membagikan foto Trump di kantornya, menyebut presiden “pria sangat lemah yang bahkan tidak bisa naik tangga”.
Dari pihak Republik:
Konferensi Partai Republik di DPR AS membagikan video lampu Capitol mati, menuding Demokrat “menempatkan imigran ilegal lebih dulu dan merugikan warga Amerika yang bekerja keras.”
Representative Dusty Johnson mengatakan “shutdown itu bodoh” dan menambahkan bahwa Demokrat “menempatkan gaji pekerja Amerika dalam risiko”.
Representative Chuck Fleischmann menegaskan Demokrat telah “resmi menutup pemerintah kita” dan “warga pajak yang bekerja keras harus menanggung biayanya.” (tam)
- Nepal hingga Korea Selatan, Deretan Kepala Negara dan Perdana Menteri Lengser dari Jabatan dalam Setahun Terakhir
- Sidang PBB Setujui Deklarasi New York, 10 Negara Menolak Langkah Menuju Palestina Merdeka
- Jejak Pekerjaan dan Karier sebelum Menjadi Presiden: Kisah Pemimpin Dunia Putin, Xi, Kim Jong Un, dan Prabowo