MEGAPOLITIK.COM - Wacana pembentukan Komite Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto mulai memunculkan sejumlah nama besar.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan bahwa Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie digadang-gadang akan masuk dalam jajaran komite tersebut.
Yusril menuturkan, dirinya telah diajak langsung oleh Presiden Prabowo untuk ikut terlibat.
“Dia (Prabowo) bilang, ‘Prof nanti ada di situ dan akan diajak juga para pakar di bidang Hukum Tata Negara’,” kata Yusril kepada awak media di kantornya, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, pengumuman resmi daftar anggota Komite Reformasi Polri akan disampaikan Prabowo paling lambat pada pertengahan Oktober 2025, usai Presiden kembali ke Tanah Air.
“Sejumlah nama sudah digadang-gadang menjadi anggotanya, Pak Mahfud, Pak Jimly, dan lain-lain begitu,” jelas Yusril.
Mahfud MD Dorong 3 Pilar Reformasi
Sementara itu, Mantan Menkopolhukam Mahfud MD menilai reformasi Polri perlu menyentuh tiga pilar penting:
- Struktural → terkait kelembagaan kepolisian.
- Instrumental → menyangkut aturan-aturan di tubuh Polri.
- Kultural → menyasar budaya internal, termasuk praktik nepotisme, mutasi tidak transparan, kenaikan pangkat, hingga keterlibatan politik.
“Selain dilakukan dengan cara kotor, banyak juga yang terlibat ke soal politik,” tegas Mahfud saat menghadiri acara di Universitas Andalas, Padang, Jumat (26/9/2025) kemarin.
Mahfud mengingatkan bahwa aspek kultur adalah tantangan terbesar. Ia juga mengaku menerima banyak laporan, baik dari masyarakat maupun anggota polisi, terkait masalah internal yang masih terjadi.
Harapan Reformasi Polri
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelumnya memastikan Mahfud telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam Komite Reformasi Polri.
“Alhamdulillah, beliau menyampaikan kesediaan untuk ikut bergabung,” ungkapnya.
Pembentukan komite ini muncul di tengah gelombang demonstrasi akhir Agustus 2025 yang menelan korban jiwa.
Pemerintah menilai, reformasi di tubuh kepolisian menjadi kebutuhan mendesak agar Polri bisa kembali mendapat kepercayaan publik.
Kendati demikian, pihak Istana belum mengumumkan secara lengkap siapa saja tokoh yang akan bergabung.
Namun bocoran nama Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie kian memperkuat harapan publik terhadap komite yang akan diisi oleh sembilan tokoh nasional tersebut. (tam)