MEGAPOLITIK.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara peluncuran Danantara yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dalam perjalanan menuju lokasi acara, keduanya menaiki mobil golf bersama Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo duduk di kursi depan, sementara mobil dikemudikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Jokowi dan SBY menempati kursi belakang.
Setibanya di tengah kompleks Istana, Prabowo, Jokowi, dan SBY turun dari mobil dan langsung disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Di sana, mereka juga bertemu dengan para mantan wakil presiden, yakni Jusuf Kalla (Wapres ke-10 dan ke-12), Boediono (Wapres ke-11), serta Ma’ruf Amin (Wapres ke-13). Ketiga pemimpin negara tersebut kemudian bersalaman dengan para tokoh yang hadir sebelum melanjutkan agenda acara.
Hari ini, Senin (24/2/2025), Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Danantara Indonesia Sovereign Fund, lembaga yang akan mengelola aset dan kekayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Danantara diperkirakan akan mengelola aset BUMN dengan nilai mencapai Rp 15.000 triliun atau setara dengan US$ 900 miliar. Tiga orang ditunjuk untuk menduduki posisi direksi dalam lembaga ini.

Rosan P. Roeslani – Chief Executive Officer (CEO)
Saat ini, Rosan menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM. Ia juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan pernah menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.
Dony saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN serta Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Ia pernah memimpin Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan juga sempat menduduki posisi direktur di PT Garuda Indonesia Tbk.
Pandu Sjahrir – Chief Investment Officer (CIO)

Pandu dikenal sebagai investor di sektor teknologi. Ia juga menjabat sebagai eksekutif di Toba Bara Sejahtera (TBS). Selain itu, Pandu merupakan keponakan dari Luhut B. Pandjaitan.
Posisi Ketua Dewan Pengawas dipercayakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Sementara itu, Muliaman D. Hadad ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Selain itu, beberapa kepala lembaga negara seperti KPK, Kejaksaan Agung, BPK, BPKP, dan PPATK juga akan turut serta dalam fungsi pengawasan Danantara.
Daya Anagata Nusantara (Danantara) dibentuk untuk mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN yang mencapai Rp 15.000 triliun. Selain itu, lembaga ini bertujuan untuk membiayai proyek strategis nasional serta mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa ketergantungan pada modal asing.
Sebagai Badan Pengelola Investasi, Danantara juga memiliki target utama, antara lain:
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
2. Membantu Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (Middle Income Trap).
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan yang lebih cepat dan terarah.
Secara struktural, Danantara akan memiliki 99% saham seri B di seluruh BUMN, sementara 1% saham seri A atau dwiwarna tetap dipegang oleh Kementerian BUMN. Dewan Direksi Danantara akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. (tam)