MEGAPOLITIK.COM - Sherly Tjoanda menjadi salah satu kepala daerah perempuan yang menarik perhatian publik sejak dilantik pada 20 Febuari.

Resmi menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara periode  2025–2030, Sherly Tjoanda juga menjadi gubernur pertama di Maluku Utara.

Dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Maluku Utara.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara, ia memimpin Yayasan Bela Peduli, yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan anak-anak. 

Selain itu, Sherly juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara, berkontribusi dalam sektor pertanian dan kesejahteraan petani.

Kiprahnya di dunia sosial dan politik menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi terhadap masyarakat. 

Sherly dikenal memiliki wawasan internasional berkat pendidikan yang ditempuh di luar negeri, yang memperkaya perspektifnya dalam memimpin daerah. 

Sosoknya dianggap komunikatif, berdedikasi, dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah.

Lantas, seperti apa perjalanan pendidikan yang ditempuh oleh Sherly Tjoanda?

Pendidikan Menengah

Sherly Tjoanda memulai pendidikan menengahnya di SMA Kristen Petra 2 Manyar Surabaya. Kemudian, ia pindah ke SMA Katolik Swastiastu Denpasar dan lulus dari sana. 

Selama masa SMA, ia aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi, yang membantunya mengasah kemampuan kepemimpinan dan kerja sama tim sejak dini. 

Pendidikan Tinggi

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Sherly melanjutkan studi di Universitas Kristen Petra Surabaya, mengambil jurusan International Business Management. 

Di bangku kuliah, ia dikenal aktif dalam organisasi mahasiswa, seminar bisnis, dan berbagai proyek kepemimpinan, yang membekalinya dengan kemampuan analisis, manajemen, dan komunikasi. 

Selama kuliah, Sherly juga menonjol dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat, menandai awal keterlibatannya dalam program-program kemasyarakatan. 

Untuk memperluas wawasan internasional, Sherly kemudian menempuh program double degree di Inholland University of Applied Sciences, Belanda, yang memberinya pengalaman belajar lintas budaya dan pemahaman manajemen global. 

Studi internasional ini tidak hanya menambah pengetahuan akademik, tetapi juga mengasah kemampuan Sherly dalam menghadapi dinamika multikultural dan permasalahan bisnis internasional. 

Program Pendidikan Gubernur Sherly Tjoanda

Gubernur Sherly Tjoanda juga menempatkan pendidikan sebagai salah satu fokus utama dalam kepemimpinannya di Maluku Utara. 

Pemerintah daerah memberlakukan pendidikan gratis untuk seluruh siswa SMA, SMK, dan SLB negeri, serta memberikan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Daerah (KIPD) kepada 1.000 siswa. 

Selain itu, 59 sekolah direvitalisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 61 miliar, dan pendidikan vokasi didorong melalui kemitraan dengan dunia industri agar lulusan siap kerja.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen Gubernur Sherly untuk memastikan setiap anak di Maluku Utara memiliki akses pendidikan berkualitas, terjangkau, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Kesimpulan

Sherly Tjoanda menempuh pendidikan dari tingkat menengah hingga pendidikan internasional, yang membekalinya dengan wawasan global dan kemampuan kepemimpinan. 

Perjalanan akademiknya menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter dan dedikasinya sebagai gubernur perempuan pertama Maluku Utara. (daf)